TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil survei mengejutkan terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta.
Dalam pemaparan hasil survei bertema "Berebut Pemilih Muslim", pasangan nomor urut dua yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapat predikat sebagai pasangan yang paling tidak mampu menjaga keberagaman dalam masyarakat.
Dalam sebuah pertanyaan kepada responden mengenai pasangan yang mampu menjaga keberagaman Jakarta, Ahok menempati posisi buncit dengan hanya meraih 15,20 persen suara.
Baca: Ahok: Saya Bukan Kafir
Baca: Survey LSI: 61,1 Persen Warga Jakarta Menyatakan Keberagamaan Terganggu Akibat Kasus Ahok
Sementara, pasangan nomor urut satu Agus Harimurti-Sylviana Murni menempati posisi teratas dengan meraih 30,50 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno menempati peringkat kedua dengan 24,50 persen.
Sebanyak 29,80 persen responden menjawab tidak tahu terhadap pertanyaan itu.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, rendahnya poling yang diraih Ahok-Djarot terkait beberapa faktor.
Pertama, soal status Ahok sebagai terdakwa dalam kasus penistaan agama yang membuat Ahok kehilangan kepercayaan mayoritas pemilih muslim.
"Sebanyak 85 persen pemilih di Jakarta adalah muslim. Sementara sebanyak 65,7 persen pemilih muslim meyakini bahwa Ahok menista agama," jelasnya saat memaparkan hasil survey di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Faktor kedua, imbuh Adjie, Ahok dianggap kurang berempati dengan persepsi masyarakat soal agama.
Kemudian ketiga, gaya bicara Ahok dianggap kurang diplomatis dan kerap membuat kontroversial soal agama.
Sedangkan pasangan Agus-Sylvie dianggap pasangan yang paling bisa menjaga keberagaman, kata Adjie, karena latar belakang Agus sebagai seorang anggota TNI yang menjunjung tinggi NKRI, pancasila.
"Agus juga dinilai paling berada dalam spektrum politik moderat, nasionalis dan religius," katanya.
Penulis: Feryanto Hadi