News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Lembaga Survei Banyak Berseliweran, Pemilih Jakarta Harus Kritis

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebastian Salang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilkada DKI Jakarta tinggal menghitung hari. Lembaga survei berseliweran, hasilnya berbeda entah mengapa.

Perbedaan hasil survei antara satu lembaga dengan lembaga lainnya semakin membingungkan pemilih.

Survei yang biasanya menjadi sarana deteksi awal tentang kecenderungan pilihan warga, sekarang berubah menjadi alat propaganda demi menggeret popularitas dan elektabilitas.

Lembaga survei yang biasanya independen kini berperan sebagai konsultan para calon.

Alhasil, survei menjadi bahan pergunjingan atau tertawaan. Sulit menemukan hasil survei yang layak dipercaya.

Dengan demikian, menurut Pengamat Politik Formappi Sebastian Salang, pemilih harus kritis dan cerdas dalam melihat dan menilai calon.

Pemilih juga harus proaktif mencari informasi, menilai rekan jejak dan mengukur program yang ditawarkan, realistis atau tidak, dapat diimplementasikan atau sekedar catatan indah di atas kertas.

"Usaha seperti ini wajib dan penting, sebab kita sedang memilih pemimpin untuk membawa Jakarta lebih baik," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Rabu (25/1/2017).

Jika sebaliknya, lebih lanjut sebagai warga malas dan memilih karena iming-iming sesaat, kita akan menanggung akibatnya 5 sampai 10 tahun kedepan.

"Karena itu, kita punya waktu sampai tanggal 15 Februari 2017, untuk menimbang, mencari informasi, menilai calon, baru menentukan pilihan. Pilihan kita warga Jakarta menentukan arah Jakarta ke depan," kata Sebastian Salang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini