TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Syaiful Hidayat membanggakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat debat Cagub-Cawagub DKI.
"Kita mendidik dengan kartu. Sekarang anak kampung bangga, jalan ke Gramedia pakai kartu digesek, menaikkan kepercayaan diri," kata Ahok dalam debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Ahok menuturkan program KJP membuat pemandangan siswa yang menggunakan sepatu, seragam dan tas butut tak terlihat lagi.
Baca: Ahok Mengaku Tidak Sanggup Bila Tidak Menggusur
Selain itu, orangtua juga tidak perlu lagi ke pegadaian saat tahun ajaran baru karena telah menggunakan KJP.
Pemprov DKI, kata Ahok, juga melakukan evaluasi dalam memberikan beasiswa sebesar Rp 25-Rp 30juta untuk pemegang KJP yang masuk universitas negeri.
"Ya sebetulnya kita maklum Jakarta orang banyak, kalau Ombudsman bilang Jakarta 16 dari 33 provinsi. Kemendikbud 22 dari 22," tutur Ahok menyindir Anies Baswedan.
Sedangkan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan angka partisipasi murni (APM) di Jakarta 67 persen.
APM nasional 59 persen. Oleh karenanya, Djarot mengatakan pihaknya memberikan subsidi kepada siswa SMU dalam bentuk KPJ.
"Seluruh pelajar SMU diberikan KJP bagi yang tidak mampu. Jakarta kota harapan, ada diantara mereka yang bekerja sehingga tidak melanjutkan sampai tuntas. Kita buka kejar paket, sekolah malam hari, APM kalau mendekat 90 persen," kata Djarot.