News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Intelektual Muda Nahdlatul Ulama: Hentikan Politisasi NU

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Menyikapi perkembangan mutakhir perihal kesalahpahaman yang tersebar luas di publik perihal isu pelaporan Tim Hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas kesaksian KH. Ma'ruf Amien, maka sebagai kader muda dan intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi menyampaikan pandangannya.

Menurut Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, Ahok sudah mengklarifikasi tidak akan melaporkan KH. Ma'ruf Amin karena ia sangat menghormati sesepuh NU.

"Itu artinya, informasi yang beredar selama ini tidak benar, dan diduga itu bagian dari manuver politik dari pihak-pihak lawan yang ingin mencitrakan Ahok tidak menghormati tokoh NU," kata Zuhairi dalam keterangannya, Jumat (3/2/2017).

Dijelaskan bahwa Ahok secara terbuka sudah meminta maaf kepada KH. Ma'ruf Amin dan sudah memaafkan Ahok.

"Mestinya masalah ini selesai dan isunya tidak lagi digoreng. Saya meminta kader-kader NU yang tersebar di sejumlah partai politik agar tidak mempolitisasi isu ini," kata Zuhairi.

NU adalah ormas yang mendorong demokrasi berkualitas dan karenanya, lanjut Zuhairi, persoalan Pilkada Jakarta diserahkan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang mempunyai program terbaik dan membawa kemaslahatan bagi warga Jakarta.

"Ada kecenderungan menarik-narik NU ke ranah politik Pilkada DKI. Ini sangat tidak baik dan tidak sehat," kata dia.

Dikatakan, NU adalah ormas yang dalam khittahnya menjaga jarak dengan politik. Oleh karena itu, seluruh pihak harus menghargai khittah NU 1926 dengan tidak mempolitisasi NU.

"Warga NU sudah dewasa memilih pemimpin yang terbaik bagi DKI Jakarta," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini