News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Membludaknya Daftar Pemilih Tambahan Jadi Masalah di TPS 89 Cengkareng Timur

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasrullah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat terjadi kericuhan dalam pemungutan suara Pilkada Jakarta 2017 yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 89, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Rabu (15/2/2017).

Komisioner Bawaslu RI Nasrullah dan Komisioner Bawaslu Jakarta Muhammad Jufri beserta rombongan meninjau lokasi kericuhan tersebut, Kamis (16/2/2017).

Di sana mereka bertemu langsung dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 89 bernama Warsim (35) dan Penitia Pemungutan Suara (PPS) bernama Aswita (40).

Baca: Anies: Hasil Pilkada Putaran Pertama Tunjukan Mayoritas Warga Jakarta Inginkan Gubernur Baru

Nasrullah menerima laporan bahwa ada sekitar 2000 lebih penduduk yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

Warsim membantah tudingan warga yang menyebut panitia menghalangi mereka untuk menggunakan hak suara.

"Jadi jelang pukul 13.00 WIB, banyak berduyun-duyun warga yang masuk daftar pemilih tambahan (DPTB) datang ke TPS 89," jelas Warsim.

Lanut dia, saking banyaknya DPTB yang hadir membuat formulir pendaftaran tambahan tidak mampu memfasilitasi mereka.

Baca: Roy Suryo: Kami Sekarang Diibaratkan Sebagai Gadis Cantik yang Menunggu Dipinang

Warsim kemudian menjelaskan pihaknya meminta tambahan formulir pendaftaran kepada Aswita selaku PPS.

"Sayangnya waktu itu Pak Aswita berkeliling TPS 88-72 sehingga sempat terjadi keterlambatan pelayanan," katanya.

Untuk memfasilitasi pemilih DPTB yang hadir pihaknya memperpanjang waktu pendaftaran sampai pukul 13.30 dan pencoblosan sampai pukul 15.00 WIB.

"Pendaftaran tetap kami tutup 13.00, tapi untuk melayani pemilih yang terlanjur di dalam sampai pukul 15.00," jelas Warsim lebih lanjut.

Mendengar penjelasan tersebut Nasrullah mencari warga sekitar yang menjadi DPTB.

Baca: Agus Yudhoyono Diprediksi Akan Maju Dalam Pilgub Jawa Timur Setelah Tersingkir Dari Jakarta

Warga bernama Herman Susilo (65) menyatakan bahwa dirinya juga heran mengapa dirinya tidak masuk DPT.

Ia mengaku KTP Elektronik miliknya sedang diurus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

"Padahal saya sudah mengurus ke Disdukcapil tapi belum selesai sehingga terpaksa jadi DPTB," ujar Herman Susilo.

Nasrullah di akhir diskusi meminta Herman Susilo dan warga lain yang KTP-nya masih dalam pengurusan untuk aktif melapor ke pengurus RT dan RW terdekat.

"Sebentar lagi kan putaran kedua Pak, kami minta bantuan warga yang lain untuk aktif mengurus kartu identitasnya," jelas Nasrullah.

Sebelumnya ramai di media sosial beredar video situasi TPS 89, di mana terjadi keributan warga yang bersitegang dengan KPPS.

Warga yang masuk DPTB kesulitan melakukan pencoblosan karena terbatasnya formulir pendaftaran untuk DPTB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini