TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) secara kelembagaan belum menentukan pilihan koalisi baru di Pilkada DKI Jakarta.
Sampai saat ini, PAN masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU.
Selain itu, PAN juga sedang mempelajari secara serius program kerja masing-masing paslon yang ada.
"Selama ini kita hanya mendengar sepintas program paslon lain. Tentu perlu didalami dan dipelajari agar bisa disampaikan kepada seluruh jaringan partai. Dengan begitu, kita betul-betul yakin untuk memberikan dukungan maksimal," kata Wasekjen PAN Saleh Daulay melalui pesan singkat, Jumat (17/2/2017).
Baca: Galang Dukungan untuk Ahok, Golkar Dekati Petinggi Demokrat, Tapi Bukan SBY
Baca: Isu Bertemu Anies Baswedan, Golkar Yakin Ical Konsisten Dukung Ahok-Djarot
Di samping itu, PAN sedang melakukan evaluasi pada putaran pertama.
Menurut Saleh, evaluasi penting untuk melihat kelemahan sekaligus melakukan perubahan.
Hal itu bisa dimanfaatkan untuk membangun sinergi baru dengan partai lain dalam menghadapi putaran kedua nanti.
Namun demikian, Saleh mengakui bahwa aspirasi dari banyak kader dan simpatisan menginginkan agar PAN bergabung dan mendukung pasangan Anies-Sandi.
Usulan dan aspirasi itu tentu akan menjadi pertimbangan utama.
Bagaimana pun juga, kata Saleh, PAN adalah media menyalurkan suara masyarakat.
"Selain warga Jakarta, kita juga banyak mendapat masukan dari daerah-daerah lain. Demikian juga di media sosial, rata-rata menginginkan agar PAN bergabung dan mendukung Anies-Sandi. Semua itu tentu kita dengar," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR itu.
Dalam beberapa waktu ke depan, kata Saleh, PAN akan menyatakan sikap resminya. Ia berharap pilihan PAN kali ini akan tepat dan sesuai dengan harapan semua pihak.
"Kalau sudah diputuskan, PAN tidak akan meminta syarat apa pun. Yang paling penting adalah komitmen perubahan dan perbaikan bagi Jakarta," kata Saleh.