TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melihat lokasi rawan banjir di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017) siang.
Mengenakan pakaian dinas pegawai negeri sipil (PNS) berwarna coklat, Ahok sapaan akrabnya, menyapa warga di RT 01/RW 12.
Namun Ahok datang saat air sudah surut.
Dirinya juga sempat meninjau kondisi sungai Ciliwung yang airnya kerap meluap ketika musim hujan hingga mengakibatkan banjir di pemukiman sekitarnya.
Kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta pagi tadi, Ahok mengaku sengaja datang untuk meyakinkan warga agar program normalisasi berjalan dan banjir pun hilang.
"Saya mau lihat, supaya meyakinkan warga di sana, seperti Bukit Duri segala macem untuk menerima normalisasi. Dulu Kampung Pulo sebelum kami kerjain, (banjir) satu atap. sekarang hanya hitungan jam, ya sedengkul," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (20/2/2017).
Ahok menjelaskan, selama empat tahun menjabat baru 40 persen dari keseluruhan program normalisasi berhasil dilakukan.
Salah satu kendalanya kata Ahok adalah masalah lahan.
"Empat tahun kami baru berhasil berhasil 40 persen. Karena terlalu banyak masalah lahan ini. Masyarakat kan, ya saya harus mohon maaf kan, situasi kaya (banjir) gitu, kami udah lihat ngga ada ada cara lain (selain normalisasi). (Program) ini udah puluhan tahun dari zaman gubernur yang dulu kok," kata Ahok.