TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pria yang menganiaya ibu kandung dengan mendorongnya hingga terluka itu menuding ibunya telah berbohong.
Vernando Brando Sihaloho (30) dilaporkan oleh anggota keluarganya sendiri ke kepolisian setempat yaitu Polres Metro Jakarta Utara, Senin (21/2/2017) lalu.
Pria pengangguran itu dilaporkan terkait tindak kekerasan terhadap ibunya sendiri, Tiamba Sitinjak (68) hingga alami luka sobek di bagian dahi kanan.
Baca: Tak Bayar Parkir, Pengendara Motor Tewas Dianiaya
Baca: Warga Temukan 2 Jasad di Saluran Irigasi, Diduga Korban Penganiayaan
Namun, Vernando pun membantah terkait kekerasan yang dilakukannya terhadap ibunya tersebut.
"Haaaaa... Saya enggak ngedorong pak. Cuman rangkul mama saya (Tiamba). Cuma mama mengelak dan terjatuh lalu dahinya kena. Jadi berdarah," kata Vernando di Lantai III Polres Metro Jakarta Utara, Kamis (23/2/2017).
Vernando memaparkan, apabila dirinya ingin memintakan sejumlah uang ke ibunya sebesar Rp 300 ribu.
Ia mengakui uang tersebut digunakan untuk biaya pengobatan, karena mengalami kecelakaan lalu lintas (lalin).
"Jadi, ya memang saya minta uang ke mama Rp 300.000 ya dan mama cuman ngasih Rp 150.000. Ya kan, saya rangkul mama tapi mama mengelak. Kalau dibilang saya dorong ya itu tidak benar. Saya hanya merangkul mama, tetapi tidak mendorong. Bohong itu mama," ucap Vernando yang saat itu kedua matanya memerah lantaran masih dalam kondisi mabuk narkoba.
Uang Rp 150.000 itu, ditegaskan Vernando, dipakai hanya untuk kepentingan berobat dan memberikan ke istri, serta untuk ketiga anaknya. "Buat anak sama istri," katanya.
Sontak, anggota kepolisian saat itu membentak Vernando.
"Ngaku deh lo, itu duit (Rp 150 ribu) kan lu bilang buat beli sepaket sabu! Ngaku enggak lo. Ditanya malah ngaku buat obat sama bini dan anak. Jujur! Sudah ngelawan orangtua, durhaka lo!" ketus petugas.
Vernando pun menyahut. Iya pak. Beli sabu harga Rp 150.000," katanya sambil menghindari petugas yang ketika itu menamparnya dengan map merah.
Anggota polisi itu pun kembali menyahut.
"Nah itu Ngaku! Udah berama lama kamu memakai sabu! Jawab!" ucapnya anggota polisi itu kembali.
"Pakai narkoba tiga tahun pak. Tapi saya bukan pengedar kok pak. Nyesal saya pak pakai narkoba. Nyesal saya minta uang ke mama terus" kata Vernando sambil menundukkan kepalanya.
Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara yakni Kompol Pujiyarto, menerangkan bila Vernando telah terbukti menganiaya ibu kandungnya sendiri, Tiamba.
Tak hanya itu, Vernando diketahui kesal lantaran ibunya ketika itu tak memberikan uang sesuai dengan harapannya.
"Jadi, Vernando ini meminta secara paksa ke ibunya sendiri sejumlah uang Rp 300 ribu. Namun apa daya, uang ibunya saat itu hanya memiliki Rp 150 ribu saja. Vernando ini juga langsung kesal, dan mendorong sang ibu hingga di pelipis kananya luka akibat terbentur benda keras. Ibunya saat itu langsung pingsan," kata Pujiyarto.
Pujiyarto menambahkan, Vernando melihat ibunya saat itu pingsan, bukan menolong melainkan mengambil uang rupiah itu dari tangan sang ibu. Kemudian, kata Pujiyarto, pelaku yang kini telah diancam penjara selama dua tahun delapan bulan, uang tersebut digunakan untuk membeli satu paket sabu.
"Katanya (Vernando), uang itu kan buat istri, buat anaknya, malah dipakai untuk membeli satu paket sabu kecil. Harga sabu itu dibelinya di wilayah Jakarta Utara seharga Rp 150 ribu. Adanya laporan dari sang keluarga Vernando sendiri, kami menindaklanjuti, dan menangkap Vernando saat asik tidur di rumahnya," katanya.
Pujiyarto menambahkan saat ditangkap, Vernando baru saja selesai mengkonsumsi sabu yang dibelinya dari hasil uang yang diminta dari ibunya.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan