TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak kepolisian Resort (Polres) Jakarta Timur masih mengejar pelaku tawuran antara STM Bunda Kandung dan SMK Adi Luhur, di bawah flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2017).
Pasalnya, dalam peristiwa kenakalan remaja itu berujung kematian satu orang pelajar di Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, aparat kepolisian masih memburu pelaku tawuran yang menyebabkan seorang pelajar tewas. Apalagi, beredar video lewat aplikasi WhatsApp yang beredar di masyarakat.
Polres Jakarta Timur adakan penyelidikan dan olah TKP di lokasi.
Saat ini, sedang mengejar terhadap diduga pelaku dalam video tersebut.
"Pelaku diduga lebih dari 2. Sedang kita lakukan pengejaran," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
Menurutnya, pelaku yang kini menjadi buron tersebut sudah dicari di lingkungan sekolah dan rumahnya.
"Di sekolah dan di rumah nggak ada. Jadi kita tunggu saja. Kita sedang bekerja untuk melakukan penangkapan," katanya.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
KUNCI JAWABAN Post Test Modul 2 Proses Regulasi Diri saat Kegiatan Belajar Berlangsung Disebut . . .
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga sedang mencari orang yang merekam kejadian tersebut yang akan dijadikan saksi.
"Kita akan cari yang rekam dan akan kita mintai keterangan. Saksi juga bisa," ucapnya.
Perlu diketahui dua sekolah menengah kejuruan di Jakarta terlibat tawuran.
Peristiwa ini terungkap setelah beredarnya video tawuran di kawasan Jakarta Timur.
Peristiwa itu terjadi pada 14 Februari 2017 atau tepat sehari sebelum warga mengikuti Pilkada Serentak 15
Februari.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus tawuran itu. Jika memang terbukti bersalah, maka pelaku tawuran akan diberikan sanksi.
"Saat ini, masih dirapatkan di Bidang SMK dan Sudin Jakarta Timur. Kasus ini akan kita tindaklanjuti," kata Susi.