Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Pemprov DKI Jakarta Arifin mengatakan, pembangunan Masjid Raya Jakarta, di Jalan Daan Mogot KM 14 Duri Kosambi, Jakarta Barat dijadwalkan rampung akhir Maret 2017.
"Berdasarkan kontraktualnya antara Dinas Perumahan dengan kontraktor, itu akhir Maret (2017) secara fisik sudah harus selesai," kata Arifin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/2/2017).
Arifin menjelaskan, saat ini proses pembangunannya sudah mencapai 80 persen lebih.
Menurutnya, Masjid Raya Jakarta ini akan menjadi masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal.
Dirinya menjelaskan, masjid tersebut akan dibangun dengan nuansa dan ornamen budaya betawi. Selain itu juga memiliki daya tampung 12.500 jemaah.
Arifin menjelaskan, masjid yang proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2014 itu memiliki perbedaan dari masjid raya lainnya.
Selain memiliki ruang serbaguna, dan mezanin, juga akan ada diantaranya ruang buat sarana pendidikan, ruang untuk ekonomi, dan ruang perkantoran untuk beberapa organisasi seperti dewan masjid dan sebagainya.
"Jadi konsepnya itu masjid nabi ya. Sebutnya masjid nabi yang mana di dalamnya mengembangkan berbagai fungsi, bukan cuma sarana ibadah. Tapi juga ada sarana pendidikan, sarana sosial, sarana ekonomi, seperti itu," katanya.
"Kemudian juga menaranya, kalau gak salah ada lima ya, mengacu kepada rukun Islam," katanya.
Proyek pembangunan Masjid Raya Jakarta ini diresmikan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat dia masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok berharap, masjid yang dibangun di atas lahan sekitar 18 hektar itu dapat menjadi ikon dan kebanggaan warga Jakarta.