TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Pilkada DKI putaran dua yang akan ditetapkan pada awal Maret mendatang, Calon Wakil Gubernur Jakarta Sandiga Uno menyambangi kediaman Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko di Jalan Terusan Lembang nomor 54 D, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2017).
Sore hari setelah menyambangi salah satu media online, Sandi langsung menuju kediaman Moeldoko pada pukul 15.30 WIB.
Sandi kemudian masuk ke kediaman Purnawirawan Jenderal yang berasal dari Kediri Jawa Timur tersebut dan langsung menggelar pertemuan tertutup.
Usai menggelar pertemuan selama satu jam tersebut, Sandi mengatakan ini pertama kalinya dia silaturahminya dengan Moeldoko.
Baca: Sandiga Ungkap Sejumlah Artis Diancam Jika Mendukungnya di Pilgub DKI
Dalam helatan Pilkada DKI, ia mengaku sudah bertemu dengan peraih Bintang Adhi Makayasa Akabri pada tahun 1981 tersebut selama empat kali.
"Empat kali, dulu awal-awal dia juga dicalonkan gubernur jadi saya membuka komunikasi," kata Sandi.
Sandi mengatakan kedatangannya ke rumah Moeldoko untuk meminta masukan mengenai isu-isu strategis di Jakarta, terutama mengenai masalah keamanan.
"Karena kita ingin Jakarta situasinya aman tentram dan stabil," paparnya.
Dalam pertemuan tersebut menurut Sandi Moeldoko memberikan wejangan mengenai pentingnya ketahanan nasional.
Ketahanan tersebut mesti berbasis ketahanan wilayah yang pondasinya adalah kesehatan warga yang baik, pendidikan yang berkualitas, dan lapangan kerja yang luas.
"Sehingga menghadirkan rasa keadilan dan itu sebagian harus dipupuk dari keluarga," katanya.
Sandi mengatakan Moeldoko juga berpesan agar pemimpin Jakarta nantinya dapat menjaga kestabilan dan keseimbang di Jakarta.
Sebagai Ibu kota Jakarta harus menjadi barometer daerah lainnya di tengah gonjang-ganjing isu geopolitik yang terjadi sekarang.
"Dia titip geo-politik secara internasional banyak gonjang ganjing dengan Amerika, Cina, Australia semua memiliki kepentingan yang besar. Jakarta itu harus memiliki keseimbangan itu diharapkan bisa menjadi sebuah harapan bagi seluruh rakyat bahwa jakarta yang stabil keamanan ekonomi yang maju ," papar Sandi.
Sandi meminta maaf karena Moeldoko tidak sempat menemui media.
Yang terpenting menurut Sandi, Moeldoko telah memberikan wejangan kepadanya menghadapi Pilkada DKI putran dua.