News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNN Belum Temukan Unsur Narkoba dalam Permen Dot

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Waseso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permen dot yang diduga mengandung unsur narkotika dan obat-obatan beredar luas di Indonesia.

Permen yang diduga mengandung narkoba itu, meresahkan masyarakat karena sudah beredar luas di Surabaya, Malang, Balikpapan, dan kota lainnya.

Contoh permen itu dibawa ke Jakarta untuk untuk diujicoba di labotarium BNN Pusat.

Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso mengatakan, permen dot itu, belum dapat dipastikan mengandung zat narkoba.

"Permen dot belum bisa dipastikan, belum ditemukan unsur-unsur narkotika. Masih proses tahapan pemeriksaan," ujar pria yang akrab disapa Buwas di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/3/2017).

Tahapan pemeriksaan permen dot belum selesai. Buwas menegaskan, akan segera mengumumkan hasil uji laboratorium, sesuai dengan tahapan prosedur.

"Supaya masyarakat luas tidak khawatir. Mengenai permen berjenis dot ini," ujar Buwas.

Permen keras ini dikemas dalam bentuk botol dot, kemasannya bergambar gajah dan katak. Permen ini diproduksi dengan merek Penguin Brand dan diproduksi Xiamen Ying Wan Foodstuff dari China. Permen diedarkan di Indonesia melalui PT Petrona Inti Chemindo yang berada di Jakarta Barat.

Mengenai permen dot ini, Pemerintah Kota Surabaya telah merazia permen yang diduga mengandung bahan berbahaya tersebut.

Permen yang beredar di sekolah-sekolah itu kini diuji di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya untuk memastikan kandungan dalam makanan yang beredar sejak tiga bulan lalu itu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (7/3/2017), di Surabaya, mengatakan, pada Minggu (5/3/2017) lalu, sejumlah camat di wilayah itu melaporkan beredarnya permen pada kemasan botol dot yang diduga mengandung bahan berbahaya.

Dari laporan warga, ada anak yang pusing setelah mengonsumsi permen tersebut. Satpol PP Kota Surabaya diperintahkan merazia permen itu di seluruh kecamatan.

"Razia dilakukan untuk memastikan agar permen itu tidak lagi beredar di masyarakat," ujar Risma.

Razia pada Senin (6/3/2017) ditemukan 345 botol permen di sejumlah sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Kota Surabaya. Sampel permen itu diberikan kepada Balai POM untuk memastikan kandungan yang ada.

Distribusi permen dot kini sudah merambah sampai Kota Balikpapan. Penelusuran Tribun, Rabu (8/3/2017) kemarin, permen dengan bentuk unik ini banyak dijual di pedagang asongan yang biasa berjualan di dekat sekolah-sekolah. Permen tersebut memang lagi digemari anak-anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini