TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi adanya peristiwa penolakan untuk mensalatkan jenazah pendukung dirinya dan pasangan Cagubnya petahana Basuki Tjahaja Purnama, Cawagub DKI petahana Djarot Saiful Hidayat berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"(Kejadian) ini kan jangan sampai terulang lagi, nggak baik ya," ujar Djarot, saat ditemui di Jalan Gelong Baru Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (13/3/2017).
Menurutnya, hal tersebut merupakan hal yang tidak baik lantaran momen Pilkada seharusnya tidak dikaitkan dengan keyakinan dan agama seseorang.
Permasalahan tersebut, kata Djarot, juga termasuk dalam tindakan yang tidak beradab.
"Ini kan urusan pilkada ya, kalau diseret ke masalah etika agama itu tidak baik dan itu menurut saya tindakan tidak beradab," kata Djarot.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Blitar itu pun mengimbau agar masyarakat lebih sabar dalam menghadapi perbedaan pandangan politik.
Djarot menuturkan, sebagian dari mereka mungkin saja tidak lupa atau melupakan aoa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
"Saya minta masyarakat sabar, kebanyakan (dari mereka) tidak ingat, pura-pura lupa atau ngomong di bibir saja," ujar Djarot.
Ia pun menyampaikan mengenai apa yang diajarkan oleh Rasulullah, agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia.
"Bahwa Rasulullah diutus Allah untuk mengajarkan supaya kita berakhlak, diutus memperbaiki akhlak manusia, supaya kita berakhlak mulia," kata Djarot.
Lebih lanjut, ia menegaskan sebagau seorang muslim sejati seharusnya tidak hanya berani mengucapkan, namun juga mengamalkannya melalui perbuatan yang berakhlak.
"Kalau kita betul sebagai muslim sejati, mari kita jalankan (ajaran itu), bukan hanya di bibir saja, mari kita laksanakan di hidup sendiri," kata Djarot.