News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teater Wayang Orang Akan Pentaskan Drama Wayang di Teater Kautaman Gedung Pewayangan TMII

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Bekraf, Dra. Poppy Savitri (tengah) menerima pemberian buku berjudul ‘Cakrawala Wayang Indonesia’ yang diterbitkan SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia), dan poster pementasan Drayang (Drama Wayang) ‘Sukesi Saskara Alengka’ dari Pengurus Teater Wayang Indonesia (TWI).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Dra. Poppy Savitri mengharapkan agar para pelaku seni dan penggiat budaya, dapat memanfaatkan momentum dan mengembangkan kreasinya ke arah yang lebih dinamis dan kreatif.

Karya yang diusung mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan masyarakat abad ini.

“Kebudayaan bukanlah sesuatu yang stagnan. Nilai-nilai yang disampaikan adalah nilai-nilai yang juga mudah difahami dalam konteks kekinian,” ujar Poppy Savitri dalam kesempatan pertemuan dengan Pengurus Teater Wayang Indonesia (TWI), di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan No.13 Jakarta, Senin (13/03/2017).

Pertemuan antara Pengurus Teater Wayang Indonesia (TWI), dengan Deputi I Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badang Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) ini, diwakili Drs. Suryandoro, selaku Direktur TWI, didampingi Eddie Karsito, selaku Kepada Bidang Humas TWI.

Pada kesempatan tersebut Poppy Savitri menerima pemberian buku berjudul ‘Cakrawala Wayang Indonesia’ yang diterbitkan SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia), dan poster pementasan Drayang (Drama Wayang) ‘Sukesi Saskara Alengka’ dari Pengurus TWI.

“Melalui pertemuan ini kami mengharapkan ada pembinaan, dukungan teknis dan supervisi, atas pelaksanaan berbagai kegiatan yang diselenggarakan Teater Wayang Indonesia (TWI),” tutur Drs. Suryandoro.

TWI dalam program kerjanya akan menggelar tujuh kali pertunjukan selama tahun 2017. Beberapa pertujukan yang telah diagendakan antara lain, persembahan ‘Wayang Topeng Malangan’ dari Malang Jawa Timur, dan Wayang Orang (WO) ‘Sriwedari’ dari Solo Jawa Tengah.

Sebagai pergelaran perdana, TWI mementaskan Drayang (Drama Wayang) Swargaloka, bertajuk “Sukesi Saskara Alengka” yang akan digelar di Teater Kautaman Gedung Pewayangan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (26/3/2017) mendatang.

Selain pergelaran bersifat massal, TWI juga menggelar pertunjukan apresiatif dan edukatif, yang mendatangkan dan melibatkan penonton wayang pemula (muda). TWI akan melibatkan para pelajar, mahasiswa dan generasi muda pecinta wayang, di setiap pertunjukan yang mereka gelar.

“Selama proses produksi, dari sejak proses development naskah, latihan, hingga pementasan, mereka kami libatkan. Sehingga akan terjadi proses edukasi; workshop, yang kami harapkan semakin menumbuhkan kecintaan mereka terhadap kesenian wayang,” jelas Suryandoro.

Kesenian dalam konteks kebudayaan, memiliki ciri adaptif, integratif, dan dinamis. Oleh karena itu, Poppy Savitri mendorong, seni pertunjukan wayang, juga seharusnya dapat dikemas lebih kekinian tanpa mengurangi nilai-nilai kearifan dan filosofi yang ingin disampaikan.

“Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) sebagai pelaksana pembinaan dan pemberi dukungan, punya tanggung jawab bagaimana potensi seni budaya ini dapat dikemas lebih atraktif dan kreatif. Sehingga lebih menarik, khususnya di kalangan anak muda,” kata Poppy

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini