News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Livia dan Bayinya Disandera Pacar, Minta Uang Tebusan Rp 1 Juta

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Livia Sintiani (19), asal Solo, Jawa Tengah dan bayinya, EF (3 bulan) di Polsek Kalideres, Selasa (14/3/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aparat Polsek Kalideres menggagalkan penyanderaan bayi, Selasa (14/3/2017). Kapolsek Kalideres Komisaris Effendi memimpin langsung pembebasan bayi tersebut.

Korban adalah Livia Sintiani (19), asal Solo, Jawa Tengah. Bayinya, EF (3 bulan), disandera keluarga pacarnya. Livia mesti membayar utang Rp 1 juta untuk mendapatkan bayinya kembali.

Bayi Livia disandera di rumah kontrakan keluarga pacarnya di kawasan Sewan, Neglasari, Tangerang.

"Tadi pagi saya datangi rumahnya bersama provos," ujar Effendi ketika dihubungi Wartakotalive.com.

Banyak anjing milik pemilik rumah yang menyalak. Effendi mengaku sempat takut digigit, tapi akhirnya masuk juga.

Keluarga pacar Livia sempat menolak bayi diserahkan sebelum utang dibayar.

"Tapi saya ancam akan memperkarakan keluarga itu apabila tak membebaskan bayi," ungkap Effendi.

Keluarga pacar Livia menyerah dan membebaskan bayi tersebut.

Effendi mengaku Livia tak membuat laporan terkait hal ini. Dia membebaskan bayi atas dasar rasa kemanusiaan dan mencegah aksi kriminalitas yang bisa timbul apabila penyanderaan dibiarkan.

"Kalau dibiarkan, banyak tindak kriminalitas bisa terjadi. Seperti perdagangan anak, bisa dijual bayinya. Atau bisa juga nanti terjadi keributan apabila Livia datang sendiri atau membawa keluarganya untuk membebaskan bayinya," tuturnya.

Effendi menceritakan, penyanderaan bayi berawal dari keributan Livia dengan ibunda pacarnya, Senin (13/3/2017) malam.

Livia lalu diusir, tapi tak boleh membawa bayinya. Sebab dihitung punya utang sebanyak Rp 1 juta. Mesti dilunasi dulu

"Jadi selama tinggal di rumah pacarnya, bayi itu dirawat dan seluruh biaya ditanggung keluarga pacar Livia," jelas Effendi.

Lantaran tak punya uang dan diusir, Livia memilih pergi malam itu juga. Di kantongnya hanya ada uang untuk beli tiket bus ke Solo. Dia pergi ke Terminal Kalideres. Tapi bus sudah habis. Tak ada lagi jadwal berangkat.

Selanjutnya, Livia memilih menginap di Kantor Polsek Kalideres. Menunggu sampai pagi. Tapi semalaman dia tak bisa tidur lantaran kepikiran bayinya terus.

Livia terjaga terus, akhirnya dia memilih bercerita ke Aiptu Subali, salah satu polisi yang sedang piket di Polsek Kalideres.

Saat itulah Kapolsek Kalideres Komisaris Effendi yang keluar untuk salat subuh melihat Livia duduk bersama Subali.

Effendi heran ada perempuan sudah datang pagi buta ke Polsek. Sehabis salat, Effendi menghampiri dan mendengar cerita Livia. Setelah diceritakan, Effendi kemudian memilih membebaskan bayi Livia yang disandera.

Effendi menceritakan, pacar Livia adalah pria berinisial SCN (23), dan tengah belajar ilmu pelayaran di sebuah sekolah tinggi di Jakarta Utara.

"Pacarnya itu tinggal di asrama dan menyewa kos juga di dekat sekolahnya," beber Effendi.

Keduanya berpacaran sejak 2016. Livia kemudian hamil di luar nikah. Pernikahan tak bisa dilangsungkan lantaran sang pacar belum lulus sekolah. Tapi SCN mau bertanggung jawab.

Livia kemudian tinggal bersama SCN dan keluarganya. Ketika bayi lahir pada Desember 2016 lalu, seluruh biaya pun ditanggung keluarga SCN. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini