Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kejanggalan dalam peristiwa gantung diri Pahinggar Indrawan di rumahnya, Jln Kemenyan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat lalu.
Jika biasanya orang yang menggantung diri berpijak pada tempat yang tinggi, namun tidak bagi untuk Indra. Dirinya meletakkan tali gantungan hingga ke bawah sehingga pijakannya tidak tinggi.
"Digantungnya di sini. Tempatnya nggak tinggi, almarhum juga kakinya tertekuk," ujar RT setempat, Sidiq kepada wartawan.
Indra diduga berdiri pada puing-puing yang tergeletak di ruangan tempatnya menggantung diri. Sehingga kakinya menjadi menekuk saat ditemukan.
"Jadi kalau berdiri tegak, sebetulnya talinya nggak sampai diatasi kepala. Pendek lah talinya," tambah Sidiq.
Indra ditemukan ditemukan sudah tidak bernyawa oleh anaknya. Setelah mengetahui Indra sudah tidak bernyawa, anak Indra memberi tahu ketua RT setempat.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Indra melakukan bunuh diri di ruang tengah rumah kosong milik ayahnya. Di ruangan tersebut terdapat kayu triplek, kaso, serta galon pada yang disandarkan pada kiri ruangan.
Sementara di atasnya terdapat balok kayu yang diduga tempat Indra mengikat tali untuk menggantung dirinya. Sementara terdapat beberapa batako yang diduga menjadi tempat Indra berpijak sebelum Bunuh diri.
Indra mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Sebelum meninggal dunia, Indra menyiarkan secara langsung kematiannya di Facebook.
Indra menggunakan ponsel genggam yang ditaruh di hadapannya. Kemudian, dia mengikatkan tali berwarna biru ke kayu yang berada di atap rumah.
Polisi menemukan barang bukti tali tambang berwarna biru, serta satu unit ponsel genggam yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung di Facebook. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Lokasi Bunuh Diri
Rumah Pahinggar Indrawan menghabiskan nyawanya sendiri merupakan rumah kosong di samping rumah yang ditempatinya di Jln Kemenyan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.