News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Peneliti Sebut Ahok Sudah Berlaku Adil dengan Umat Islam DKI Jakarta

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono (kanan) memperkenalkan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) saat Syukuran Ulang tahun ke 68 Agung Laksono di Jakarta, Minggu (26/3/2017). Acara syukuran tersebut dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz, Wakil Ketua MPR Mahyudin dan tokoh-tokoh politik partai Golkar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Populi Center menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta telah bersikap adil terhadap umat Islam.

Hal itu dikatakan Peneliti Populi Center Usep Ahyar dalam diskusi 'Makin Ketat di Putaran Kedua: Kok Masih Main SARA?' di D' Hotelz Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Dalam konteks agama, Ahok sudah adil? Ternyata penilaian masyarakat terkait umat Islam sebanyak 47,9 persen, dia memerintah adil. Dia (Ahok) sudah berlaku adil dengan umat Islam," kata Usep.

Usep mengatakan sebanyak 70-80 persen masyarakat puas dengan kinerja Ahok.

Secara partai politik, kata Usep, pasangan Ahok-Djarot diusung mayoritas mencapai 46 persen.

Namun, Usep menuturkan adanya hasil putaran pertama pasangan Ahok-Djarot yang hanya 42 persen dibawah elektabilitas parpol.

Sementara pasangan Anies-Sandi mendapat suara 40 persen padahal dukungan parpol lebih sedikit.

"Ahok waktu itu diduga akan satu putaran diluar isu SARA ternyata 42 persen," kata Usep.

Useo mengatakan publik menduga karena Ahok datang dari kelompok dan agama minoritas.

Padahal, survei yang dilakukan Populi Center menunjukkan agama secara sosial tidak bermasalah.

"Secara keseluruhan masyarakat menolak isu SARA," kata Usep.

Tetapi, kata Usep, ketika identitas sosial dikontruksi menjadi politik maka terdapat hierarki. "Maka ada yang rendah dan tinggi, bahayanya disitu," ujar Usep.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini