TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat menganggap 'Aksi 313' yang digelar pada hari ini sangat bernuansa politis.
"Makanya saya bilang bahwa ini nuansanya sudah sangat-sangat politis, bukan hanya politis, ini sangat politis," ujar Djarot, saat ditemui di Rumah Susun Benhil II, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).
Menurutnya, massa yang tidak menyukai pasangan cagubnya petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 'tidak perlu repot' untuk menuntut dan mendesak agar Ahok dicopot dari jabatannya sebagai Gubernur.
"Nggak usah repot-repot lah untuk copot-copot ya sebaiknya," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun menilai massa yang mengikuti aksi tersebut sebagian besar merupakan warga dari luar daerah.
"Itu kan sebagian besar kalau kami dapat informasi itu kan (massa-nya) dari luar Jakarta," kata Djarot.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan itu pun menyerahkan keputusan terkait 'nasib Ahok' pada warga DKI dalam momen pencoblosan pilgub DKI putaran kedua yang akan digelar 19 April mendatang.
"Serahin ajalah pada warga Jakarta, tanggal 19 (April) seperti apa ya, kalau saya begitu," kata Djarot.
Aksi yang digagas oleh Forum Umat Islam (FUI) tersebut, kata Djarot, tidak mempengaruhi dirinya dan Ahok dalam menjalani momen pilgub DKI.
"Ya itu kan nuansanya ya (politis) begitu sebetulnya ya, tapi tidak apa-apa, silahkan saja," ujar Djarot.
Digelarnya aksi itu bertujuan untuk mendesak agar Presiden RI Joko Widodo segera mencopot Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.