TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 64.726 aparat gabungan disiagakan untuk menjaga jalannya Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.
Aparat gabungan terdiri dari kepolisian, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Pimpinan daerah, kepolisian, dan TNI menggelar konferensi pers mengenai pengamanan jelang pencoblosan, 19 April 2017.
Mereka menyatakan kesiapannya untuk keberlangsungan Pilkada jujur dan adil.
Baca: Kapolda Metro: Pengamanan Debat Dilakukan Maksimal
Puluhan ribu aparat diterjunkan menjaga keamanan.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menginstruksikan Satpol PP turun ke lapangan saat pemilihan.
Sebanyak 4.000 personel akan disiagakan untuk menjaga 13.032 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Setidaknya satu Satpol PP menjaga tiga TPS. Keliling saja," ujar Sumarsono di Makodam Jayakarta, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menegaskan, jalannya Pilkada aman, tertib, jujur, dan adil.
Tanpa adanya intimidasi, paksaan, dan ancaman kepada para pemilih dan penyelenggara Pemilu.
"Secara keseluruhan jumlah pengamanan ada 64.726 personel gabungan," ujar Iriawan.
Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Jaswandi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan seluruh pasukan.
TNI mengerahkan 15.000 prajurit untuk bersama dengan Polri mengamankan TPS.
"Apabila ada masyarakat sekelompok tertentu yang mempunyai pemikirian, mempunyai keinginan untuk menghancurkan Jakarta, akan berhadapan dengan aparat keamanan," ujar Jaswandi.