TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah perwakilan komunitas Jakarta turut ambil suara dalam debat terakhir Pilkada DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Rabu (12/4/2017).
Kali ini, giliran warga rusun Jatinegara yang terkena normalisasi Ciliwung, diberi kesempatan untuk menanyakan kebijakan beban bulanan sewa rusun bagi korban relokasi.
Ia mengeluhkan penderitaannya secara ekonomi dan secara mental. Terutama kondisi rusun yang bocor. Sementara, ia sebagai penghuni rusun harus menanggung beban biaya bulanan terus-menerus.
Saat pernyataan itu dilontarkan, tampak Anies Baswedan tersenyum.
"Bila terpilih, apakah bapak tega membebani kami biaya rusun yang bocor ini," ucapnya.
Ira Kusno, selaku moderator, mempersilakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berstatus petahana untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Memang harus kita akui, beberapa rusun yang dibangun dengan kontraktor yang maling, berakibat seperti itu. Makanya sekarang kenapa kami memperlambat, kami memilih mutu yang baik," ucap Ahok.
Terkait biaya, lanjut Ahok, rusun itu sebetulnya tidak bayar. Biaya yang saat ini dibebankan kepada penghuni rusun itu, hanya kontribusi untuk pemeliharaan lingkungan.
"Itu pun kami subsidi 80 persen. Yang tak mampu bayar, beberapa sudah kami bayarkan lewat basis dan lewat operasional saya sebetulnya. Setelah kami teliti, hanya 30 persen yang tak mampu bayar, 70 persen tak mau membayar. Nah, ini yang sedang kami bantu," terang Ahok.(*)
>