Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warga yang bermukim di wilayah Jalan Rotan, RW 1, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok, mendadak geger, Kamis (13/4/2017) sore.
Penyebabnya sejumlah warga memergoki seorang pria yang tak dikenal, diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap balita perempuan berusia 4,5 tahun, warga setempat, di salah satu rumah kontrakan di sana.
Pencabulan oleh pria predator anak itu dilakukan dengan memanfaatkan kelengahan orangtua korban.
Saat dipergoki warga yang awalnya curiga, sang predator anak berhasil kabur.
Petugas kepolisian saat mendatangi lokasi kejadian dimana pencabulan anak yang dilakukan pria tak dikenal dilakukan di Jalan Rotan, RW 1, Kelurahan Limo, Depok, Kamis (14/4/2017). (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)
Ia dketahui hanya menumpang di rumah seorang rekannya yang mengontrak di rumah kontrakan di sana.
Sementara si pengontrak mengaku tidak mengenal dekat dengan pelaku.
Kepala Kepolisan Sektor Limo, Komisaris Imran Gultom mengatakan pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian, Kamis sore.
Menurut Imran, pihaknya bersama penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polresta Depok sudah memeriksa sejumlah saksi mata yang memergoki pencabulan.
Dari sana, polisi sudah mengantongi dan mengetahui ciri-ciri pelaku serta identitasnya.
Selain itu, Unit PPA Polresta Depok juga telah membawa korban dengan didampingi orangtuanya dan ketua RT setempat ke Polresta Depok, untuk divisum.
Petugas kepolisian saat mendatangi lokasi kejadian dimana pencabulan anak yang dilakukan pria tak dikenal dilakukan di Jalan Rotan, RW 1, Kelurahan Limo, Depok, Kamis (14/4/2017). (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)
"Karena menyangkut kekerasan seksual terhadap anak, kasus ini kemudian ditangani sepenuhnya oleh Unit PPA Polresta Depok," kata Imran, Jumat (15/4/2017).
Meski begitu, kata dia, pihaknya akan tetap ikut membantu dan memback-up penyidik Unit PPA mendalami kasus ini terutama untuk menangkap pelaku.
Kepada warga, Imran mengimbau agar selaly tetap menjaga dan memperhatikan anak-anak mereka, sekalipun mereka bermain di lingkungan rumah mereka sendiri.
"Supaya peristiwa seperti ini tak terulang kembali," katanya.
Reporter: Budi Sam Malauw