TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Terdakwa penodaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaha Purnama Purnama disebut tidak memiliki niat jahat (mens rea) kasus yang menjeratnya.
Dalam nota pembelaan atau pleidoi yang dibacakan tim pengacara, tuntutan Jaksa Penuntut Umum tidak terbukti terkait adanya niat jahat Basuki untuk menghina agama Islam.
"Pernyataan BTP (Basuki, red) tidak memenuhi unsur itikad buruk, mens rea yang harus dibutikan pemenuhan unsur Pasal 156," kata salah satu tim penasihat hukum Bavsuki, Fifi Lefty Tjahaja Purnama saat membacakan pleidoin pengacara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Menurut Fifi, pernyataan Ahok yang menyinggung Surat Almaidah 51 adalah sebagai bentuk kritik kepada lawan-lawan politik yang menggunakan agama sebagai kenderaan politik.
Lagipula, kata Fifi, pernyataan Ahok sebetulnya dilindungi oleh UUD mengenai kebebasan berpendapat.
"Pernyatan BTP dilindungi kebeasan berpendapat," tukas Fifi.
Pada persidangan ini, tim pengacara menyusun nota pembelaan Ahok sebanyak 634 halaman.