News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dikuasai Preman Lagi, Polisi Tunggu Permintaan Ahok Usir Preman Kalijodo

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto aerial ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) Kalijodo Jakarta Barat yang terlihat semrawut dan kumuh, Minggu (23/4/2017). Kesemrawutan terjadi karena menjamurnya pedagang kaki lima yang berjualan tidak beraturan sehingga menganggu warga yang ingin menikmati suasana serta fasilitas RPTRA. Tidak adanya pengawasan yang ketat serta tidak tegasnya petugas, dapat mengancam ruang publik yang digadang-gadang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi yang terbaik dan termodern di Jakarta itu. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metro Jaya siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengusir preman yang mulai meresahkan masyarakat di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo, Jakarta Utara.

Kalijodo kembali dikuasai preman.

Sejumlah orang memungut biaya parkir cukup besar di sana.

Tindakan pungli terjadi setelah lima mesin parkir dicabut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Atas nama penertiban, Polda Metro siap membantu mengusir preman.

"Nanti kita tunggu. Kalau ada permintaan dari Pemda, ya kita siapkan. Tidak masalah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2017).

Kepolisian masih menunggu permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jika diminta, Polda Metro siap menurunkan berapapun jumlah personel, untuk mengusir preman-preman yang meresahkan masyarakat.

"Kalau meresahkan masyarakat jadi urusan polisi. Kalau urusan parkir ya Pemda kan gitu," ucap Argo.

"Tergantung permintaan personelnya banyak," ujar Argo.

Sebelumnya, Ahok meminta kepolisian untuk menindak preman-preman yang meraup pungli.

”Makanya saya mau minta kepolisian menindak. Dia merasa kami (saya) sudah bukan gubernur lagi kan. Masih gubernur kok sampai 7 Oktober. Saya enggak tahu (siapa preman itu). Kami minta suruh selidiki saja sudah,” ujar Ahok, Selasa (25/4/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini