TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metro Jaya siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengusir preman yang mulai meresahkan masyarakat di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo, Jakarta Utara.
Kalijodo kembali dikuasai preman.
Sejumlah orang memungut biaya parkir cukup besar di sana.
Tindakan pungli terjadi setelah lima mesin parkir dicabut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Atas nama penertiban, Polda Metro siap membantu mengusir preman.
"Nanti kita tunggu. Kalau ada permintaan dari Pemda, ya kita siapkan. Tidak masalah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2017).
Kepolisian masih menunggu permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jika diminta, Polda Metro siap menurunkan berapapun jumlah personel, untuk mengusir preman-preman yang meresahkan masyarakat.
"Kalau meresahkan masyarakat jadi urusan polisi. Kalau urusan parkir ya Pemda kan gitu," ucap Argo.
"Tergantung permintaan personelnya banyak," ujar Argo.
Sebelumnya, Ahok meminta kepolisian untuk menindak preman-preman yang meraup pungli.
”Makanya saya mau minta kepolisian menindak. Dia merasa kami (saya) sudah bukan gubernur lagi kan. Masih gubernur kok sampai 7 Oktober. Saya enggak tahu (siapa preman itu). Kami minta suruh selidiki saja sudah,” ujar Ahok, Selasa (25/4/2017).