Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaku penusukan terhadap dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden di wilayah Gambir, Jakarta Pusat, belum berhasil ditangkap. Polisi masih memburu kedua pelaku tersebut.
Polisi baru memeriksa seorang yang merupakan salah satu teman dari pelaku penusukan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menuturkan, orang tersebut diperiksa sebagai salah satu saksi.
"Sampai saat ini kami belum menemukan (pelaku), tapi kita sudah menemukan temannya pelaku. Nanti kita tunggu saja bagaimana nanti pelaku kita tangkap dan kita tangani," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2017).
Kasus penusukan bermula dari adanya saling adu mulut di Jalan Kesehatan, Gambir, Jakarta Pusat. Dua anggota Paspampres bermaksud melerai, tapi malah kena bacok.
Anggota Paspampres lain yang melintas dan melihat kejadian itu pun turut membantu. Tapi pada akhirnya juga jadi korban penusukan.
"Intinya bahwa kegiatan cekcok di situ, Paspamres mau melerai disitu, tapi karena mungkin sendirian, kemudian pelaku cekcoknya banyak, 3 orang lebih sehingga yang tentara sendiri ini terluka," kata Argo.
Kedua Paspampres itu, yakni Prajurit Satu Pasaribu dan Prajurit Dua Fatah Kudus. Kedua anggota dikeroyok di belakang Pura Paspamres Jalan Kesehatan.
Pratu Rico Pasaribu dan Prada Fatah diketahui merupakan anggota Batalyon Pengawalan (Yonwal) dan anggota Grup B Paspampres. Grup B merupakan personel Paspampres yang melekat untuk memberikan pengamanan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).