TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membanggakan tingginya Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) Administrasi dan Fungsional yang didapat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta saat dirinya memimpin.
Ahok sapaan Basuki mengatakan pendapatan pegawai swasta semisal di bank, banyak yang iri dengan PNS Pemprov DKI.
"Bayangkan lulus, cakep-cakep, ganteng, kerja di bank gajinya cuma Rp 4 juta. Begitu masuk DKI dapet Rp 16 sampai Rp 18 juta. Siapa yang enggak mau?" Kata Ahok saat memberikan sambutan dalam acara kerjasama peluncuran 'Inovasi Teknologi keamanan Tanda tangan Elektronik' di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017).
Dirinya lalu menjelaskan, apakah mungkin TKD PNS Pemprov DKI yang ditetapkan lewat Peraturan Gubernur (Pergub) No 108 tahun 2016 ini, mungkin berubah jika Anies Baswedan-Sandiaga Uno resmi menjabat.
Diketahui masa jabatan Basuki-Djarot memimpin ibu kota bakal berakhir bulan Oktober 2017.
"TKD ini Pergub, saya kira logikanya sama. Enggak mungkin gubernur baru mau ganti Pergub. Kecuali tidak paham (atau) tekanan oknum DPRD, banyak belanja yang gak penting. Curi uang lagi, makan (uang) lagi. Pasti yang disembeleh adalah TKD. Karena tunjangan tinggi sekali. Sebenarnya lebih banyak belanja, tapi kalau belanja dicolong, ini (TKD) pasti akan dipangkas," kata Ahok.
Lebih lanjut dirinya hanya berpesan agar dalam sisa masa jabatannya, seluruh PNS DKI bisa bekerja keras dan cepat menuntaskan semua programnya.
"Karena dulu berpikir masih ada lima tahun, tapi ternyata cuma ada waktu lima bulan. Tentu kerjanya harus cepat supaya semua sudah settle, dan saya mau meniyinggalkan legacy (warisan) yang baik," kata Ahok.