TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepergian Mimi Setiawati (47) seorang korban kecelakaan Ciloto tidak meninggalkan sedikit prasangka bahwa almarhuma akan pergi meninggalkan keluarga untuk selamanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh anak pertamanya, Reni Setia Efendi (30) yang mengaku bahwa ia tidak memiliki firasat apapun saat ibunya pamit untuk pergi ke Ciloto mengikuti acara perpisahan bersama beberapa anggota KPPS Kebayoran Lama.
"Kalo aku sih gak punya firasat apa-apa cuma aku dapat informasi dari temannya ibu kalo sebelum kecelakaan ibu melakukan pembaruan status di BBM, yang bunyinya 'kok enggak sampai-sampai ya, pengen cepetan pulang'," kata Reni saat ditemui di kediamannya Jalan Kampung Duku, Kebayoran Lama, Senin (1/5/2017).
Padahal menurut Reni, ibunya tersebut belum sampai tujuan namun sudah mengatakan bahwa ingin pulang.
Reni menceritakan bahwa sebelum ia mendapatkan telephone dari ayahnya, ia sempat melihat informasi kecelakaan di Ciloto, namun ia tidak berfikir jika berita tersebut menyangkut ibundanya.
"Saya liat lagi buka hp ada berita kecelakaan ciloto saya pikir kan itu kejadian beberapa waktu lalu kecelakaan yang sama di kawasan puncak makanya saya gak baca seluruhnya. Nah pada pukul 13.30 WIB bapak telepon saya suruh pulang, katanya ada musibah," katanya.
Saat itu Reni yang bekerja di salah satu kawasan di Gandaria pun langsung pulang usai diberi kabar oleh ayahnya.
Sementara itu suami dari Mimi, Rohmat Efendi (57) mendapat kabar tersebut ketika ia sedang bekerja di kawasan Tomang.
Ia diberi kabar adanya kecelakaan tersebut dari teman yang ikut serta dalam rombongan tersebut.
"Saya dikasih tau dari suaminya temannya si ibu yang ikut juga dalam rombongan kesana, tapi ibu badriah beda rombongan, kan ada dua rombongan," katanya.
Rohmat menuturkan bahwa seharusnya rombongan yang ditumpangi oleh Mimi tiba lebih dulu, namun justru rombongan yang kedua tiba di lokasi lebih dulu.
"Pokoknya rombongan yang kedua itu melihat bahwa rombongan yang pertama belum sampai, tapi ia melihat ada kecelakaan makanya mereka mungkin balik lagi kesana," kata Rohmat.
Sebelumnya, bus Kitrans dengan nopol B 7057 BGA jurusan Jakarta-Cianjur mengalami kecelakaan di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. Peristiwa nahas itu terjadi kemarin (30/4) pagi.
Rencananya, bus itu akan membawa rombongan KPPS Kebayoran Lama Utara wisata ke Kebun Raya Cibodas sekaligus mengadakan acara perpisahan usai pencoblosan Pilkada DKI 2017.
Nahas, rem bus blong hingga menabrak kendaraan di depannya.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang tewas, lima orang luka berat, dan 42 luka ringan.
Empat dari korban tewas merupakan penumpang bus Kitrans yang merupakan rombongan KPPS Kelurahan Kebayoran Lama.
Empat korban tersebut antara lain, Mimi, warga Jalan Kampung Duku, Sudinar, warga Jalan Peninggaran Timur II, Suyatna, warga Jalan Bendi Besar Ujung, dan Wagirun, warga Jalan Pelita.
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto