TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria paruh baya bernama Harapen Tambunan mengantre bersama warga lain untuk mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta.
Saat tiba gilirannya, Harapen langsung menceritakan keluhannya dengan suara lantang.
"Saya menyampaikan, pertama saya tinggal di Pondok Ranggon (Cipayung, Jakarta Timur), sebelum pemilihan gubernur kemarin banyak isu SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan) di masjid rumah kami," ujar Harapen kepada Ahok, Rabu (3/5/2017).
Ahok pun bergumam bahwa dia sudah tahu permasalahan itu. Harapen mengatakan, dia merupakan salah satu warga minoritas di lingkungannya. Dia merasa sedih karena banyak teriakan berbau SARA di lingkungannya.
Suara Harapen seolah menahan tangis saat menceritakan itu semua.
"Kami sangat berat sekali, di tempat kami masih ada kata-kata kafir," ujar Harapen.
Dia meminta Ahok bisa meredam permasalahan itu. Dia juga meminta Ahok menyampaikan ini ke DPRD DKI agar bisa membantu mendinginkan suasana.
"Supaya jadi pegangan bagi kami golongan kecil di Indonesia. Saya sudah 50 tahun di Jakarta, saat-saat inilah yang paling berat," ujar Harapen.
Selain itu, Harapen juga mengadu masalah distribusi beras miskin di lingkungannya yang sering tidak merata. Soal itu, Ahok mengatakan dia memang tidak lagi ingin membagikan raskin dalam bentuk beras melainkan kartu.(*)