TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian atau karangan bunga kerap kali diartikan sebagai cara lain untuk mengungkapkan perasaan hati si pemberi.
Hal tak biasa terjadi pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beserta wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
Ketika kalah dalam Pilkada DKI Jakarta, Ahok-Djarot justru menerima ribuan karangan bunga.
Baca: Panjangnya Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Berjejer Sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan
Tak hanya dari warga Jakarta, karangan bunga juga datang dari daerah lain.
Ucapan yang disampaikan beragam, kata-kata unik menghiasi karangan bunga yang sebagian besar menyatakan kekagumannya kepada Ahok-Djarot.
Baca: Wisata Balai Kota DKI Jakarta, Karangan Bunga Nyeleneh Terbaru Bertebaran, Ini Videonya
Ribuan karangan bunga ini memenuhi area Balai Kota DKI Jakarta hingga Monas.
Namun, keindahan yang mewarnai Balai Kota DKI Jakarta nyatanya tak menarik bagi Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Dikutip dari laman Detik.com, Fadli Zon menanggapi jika karangan bunga hanya merupakan pencitraan murahan.
Tak lama berselang, datang sebuah karangan bunga ditujukan kepada Fadli Zon di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Dikutip dari laman Kompas.com, karangan bunga yang tidak diketahui pengirimnya ini, menuliskan kalimat, “Dear: Bp Fadli Zon, Mohon Titip Bunga di Sini Ya, karena Balai Kota Sudah Penuh, (dari) Tim Pencitraan”.
Di sisi lain, warna-warni bunga tentunya menjadi pemandangan menarik bagi masyarakat.
Tak jarang warga menyempatkan diri untuk berfoto dengan rangkaian bunga yang menghiasi Balai Kota DKI Jakarta.
>