TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan saat ini pihaknya masih fokus pada upaya rekonsiliasi setelah pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Sandi, rekonsiliasi perlu dilakukan khususnya untuk meredam ketegangan antara pendukungnya dengan pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat.
Sandi menyebut masih ada sebagian pendukung Ahok- Djarot yang menolak menerima dia dan Anies sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Dia menyampaikan hal itu berdasarkan hasil survei internal.
"Angkanya sekarang sudah di bawah 15 persen, sekitar 8 persen di kami, 8 persen di pihak Pak Basuki- Djarot yang belum move on," kata Sandi, di Posko Pemenangan Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Baca: Cerita Zulkifli Hasan soal Intervensi JK di Pencalonan Anies Baswedan
Meski demikian, Sandi enggan menjabarkan survei internal terkait hal yang diucapkannya itu. Sandi berharap tidak ada lagi ketegangan antarpendukung di saat dia dan Anies dilantik pada Oktober 2017.
"Jadi tugas kami segera meredam. Mungkin nggak bisa nol persen tapi paling tidak angkanya tidak terlalu signifikan dan semakin cepat semakin baik pendukung kami maupun pendukung Pak Basuki yang sudah memikirkan Jakarta sebagai satu kesatuan," ucap Sandi.
Baca: Terselip Karangan Bunga untuk Anies-Sandi, Move On Dong Coy! Ayo Dukung Oke Oce
Sandiaga mengatakan langkah konkret terkait upaya rekonsiliasi itu adalah dengan tidak membanding-bandingkan program karena khawatir memicu perpecahan atau ketegangan antarpendukung.
"Kami tunggu sampai 5 Mei nanti penetapan dan kami harus disiplin nih, ternyata pembicaraan mengenai program ini justru memicu pro kontra dan serang menyerang di antara para pendukung," ujarnya.
Baca: Sandiaga Uno Sebut Belum Siapkan Tim Transisi
Hasil rekapitulasi KPU DKI menyatakan perolehan suara Anies-Sandi unggul dari perolehan suara Ahok- Djarot.
Penetapan gubernur-wakil gubernur terpilih rencananya akan dilakukan KPU DKI Jakarta pada 5 Mei 2017.
Penulis: Nibras Nada Nailufar