TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki " Ahok" Tjahaja Purnama maupun gubernur terpilih Anies Baswedan sama-sama enggan mengomentari tindakan wakil gubernur terpilih, Sandiaga Uno, yang menerobos jalur Transjakarta atau "busway" pada Jumat (5/5/2017) kemarin.
Usai menghadiri sebuah acara di Pondok Bambu Permai, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (6/5/2017), Anies memilih enggan berkomentar saat wartawan meminta pendapatnya mengenai apa yang dilakukan Sandi tersebut. "Saya enggak ada komentar," ujar Anies.
Hal yang sama juga dilakukan Ahok. Ia juga memilih tak mau mengomentari aksi Sandi. "Saya enggak tahu," ucap Ahok saat ditemui usai menghadiri sebuah acara di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu sore.
Seperti diberitakan, rombongan mobil Sandi terlihat melintas di busway di Jalan Salemba Raya dari persimpangan Kramat Lontar saat dalam perjalanan menuju lokasi acara perayaan kemenangannya bersama pendukung dan relawan di Posko Cicurug, Jakarta Pusat, Jumat sore.
Rangkaian kendaraan yang terdiri dari Nissan Serena yang ditumpangi Sandiaga, mobil pengawal polisi, dan mobil untuk awak media termasuk Kompas.com di dalamnya.
Busway di lokasi tersebut awalnya steril lantaran dijaga seorang petugas busway. Namun, brigade motor yang mengawal rombongan Sandiaga membukakan jalan.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 16.55 WIB. Sandiaga dijadwalkan hadir di pesta rakyat di Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat dan ada wawancara eksklusif pada pukul 17.00.
Sesampainya di Cicurug, Sandiaga langsung disambut meriah pendukungnya. Ia dijaga ketat Brigade 08 untuk menyampaikan sambutan di atas panggung.
Usai memberikan sertifikat kepada relawan, Sandiaga dengan terburu-buru memenuhi wawancara. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak menyadari telah menggunakan jalur busway.
"Hah? Tadi masuk jalur busway, enggak bisa ini, enggak boleh, aku enggak mau, tolong diingatkan," kata Sandiaga.
Brigadir Ragowo yang mengawal rombongan Sandiaga mengatakan, ia terpaksa masuk jalur busway karena terburu-buru. "Ngejar waktu tadi buru-buru," ujarnya.
Upaya sterilisasi busway yang digalakan pada Juni 2016 silam oleh Pemprov DKI Jakarta dan Kepolisian.
Jalur busway tak boleh dilintasi oleh kendaraan selain bus Transjakarta, ambulans, pemadam kebakaran, dan kendaraan pejabat berpelat RI.
Pada praktiknya, kendaraan apa pun bisa masuk jalur busway jika ada diskresi pihak kepolisian.(Alsadad Rudi)