TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kepolisian Sektor Jatiasih masih menyelidiki kasus perampokan yang terjadi di rumah warga di Jalan Koja II Nomor 89, Kampung Kebantenan RT 01/12, Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (5/5/2017) petang.
Polisi menduga, motif perampokan itu dilatarbelakangi rasa sakit hati pelaku terhadap korban.
"Kemungkinan bisa mengarah ke dendam karena kedua belah pihak sempat bernegosiasi soal harga barang bekas yang dijual korban," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Jatiasih AKP Umar Wirahadikusumah, Senin (8/5/2017).
Seorang ibu rumah tangga di Jatiasih, Kota Bekasi tersungkur bersimbah darah akibat dirampok di rumahnya, Jumat (5/5/2017) pukul 18.00.
Korban, Siti Maryam (52) kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih untuk mendapat perawatan intensif.
Korban mengalami luka yang tidak beraturan di bagian kepala akibat dianiaya pelaku dengan tangan kosong.
Selain mengalami luka serius di bagian kepala, Maryam juga kehilangan seutas kalung emas dengan berat 15 gram yang tersemat di leher.
"Harta benda korban yang diambil hanya kalung emas saja, sedangkan barang berharga yang lain tidak diambil," jelas Umar.
Umar mengungkapkan, sebelumnya tersangka pernah berkunjung ke rumah korban.
Saat itu, tersangka hendak membeli talang air rumah bekas milik suami korban bernama Ngadimin (54) yang dijual seharga Rp 250.000.
Dirasa harganya cukup mahal, pelaku mengajak negosiasi harga.
Namun, keduanya tidak kunjung sepakat.
"Pelaku lalu pulang ke rumah dan tiba-tiba keesokan harinya balik lagi untuk menganiaya korban dan mengambil kalung emas yang tersemat di leher Maryam," ungkap Umar.
Atas peristiwa itu, polisi menduga bahwa motif perampokan itu karena sakit hati.