News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di dalam Sel, Ahok Masih Ingatkan Pejabat Pemprov Soal Kelanjutan Program Bedah Rumah

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memberi batas waktu 14 hari kepada tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama untuk mengajukan banding. Hingga kini berkas pengajuan banding atas vonis 2 tahun penjara terhadap Ahok belum diterima pihak Pengadilan Tinggi DKI.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah mengungkap apa yang disampaikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat dijenguk pejabat Pemprov DKI Jakarta di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Selasa (16/5/2017) siang.

Menurutnya, Ahok berpesan untuk melanjutkan program bedah rumah yang menjadi satu prioritasnya sebelum lengser menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Selain Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Saefullah mengatakan, dalam pertemuan itu hadir Wali Kota, pimpinan SKPD, hingga asisten gubernur.

"Di antaranya pesannya itu, rumah untuk perumahan untuk orang-orang yang miskin terutama yang program perumahan di Cilincing itu dilanjutkan," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Menurutnya, bedah rumah dan itu pasti diteruskan dengan dana CSR.

"Itu selesai di Rapim kita cek selesai November," katanya.

Dikatakan Saefullah, hasil survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan program bedah rumah mendapatkan respons positif dari warga.

Ternyata masih banyak warga yang membutuhkan bantuan pembenahan hunian.

"Dia (Ahok) kasih saran 2018 nanti beli-beli saja materialnya, genteng, besi, pasir, semen, batu, baja ringannya, keramik," katanya.

Untuk yang mengerjakannya pasukan pelangi yang sudah mesertifikasi cat.

"Nanti mungkin ada sertifikasi pertukangan, tukang kayu, tukang batu, tukang baja ringan," katanya.

Saefullah menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan kerja sama dengan perusahaan cat untuk memberikan pelatihan kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Nantinya mereka akan mendapatkan sertifikat atas kemampuan pertukangan.

Dirinya hanya berharap, petugas PPSU yang mampu mandiri nantinya akan keluar dan digantikan warga Jakarta lainnya.

"Nantikan terampil tuh, PPSU kerjain itu. Yang udah terampil mau jadi pemborong dia keluar dari PPSU nanti diganti orang lain. Tadi bicaranya itu saja sih enggak lama," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini