TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017, ternyata menjadi fenomena menarik untuk dijadikan bahan studi. Salah satunya dilakukan oleh Professor Okamoto Masaaki, dari Center for Southeast Asian Studies, Kyoto University, Jepang.
Dalam studinya itu, Profesor Okamoto ingin mengetahui faktor apa yang menyebabkan perolehan Anies-Sandi melejit dalam Pilkada Jakarta.
"Saya sudah mengamati selama beberapa tahun terakhir dan nama Anies-Sandi ini tergolong baru namun ternyata malah bisa memenangkan kontestasi pemimpin ibukota," ujar Okamoto bertemu Anies di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (21/5).
Menurut Anies, salah satu faktornya adalah pasangan nomor urut 3 ini lebih fokus kepada apa yang dibutuhkan warga Jakarta.
"Salah satu faktornya adalah kami fokus kepada tiga hal yang menjadi kebutuhan warga Jakarta. Antara lain lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup terjangkau, dan pendidikan," kata Anies.
Pesan itu diulang selama masa kampanye sehingga memberikan dampak pada kurva elektabilitas yang terus menanjak naik.
"Sebenarnya perolehan siara kemarin itu tidak langsung menanjak sepri itu tetapi kami naik sedikit demi sedikat sejak awal kampanye, akhir putaran pertama hingga akhirnya putaran dua kemarin," ujar inisiator Indonesia Mengajar itu.
Anies melanjutkan, tiga program unggulan itu terus diulang dan disampaikan ke warga. Anies ataupun Sandiaga juga selalu menghubungkan kebutuhan warga dengan tiga program unggulan itu.
Misalnya saja warga yang menginginkan ada peningkatan kesejahteraannya maka akan sangat berhubungan dengan pendidikan yang berkualitas.
"Kita punya 23 program tapi yang kita tekankan ada tiga, karena lebih baik ngomong tiga asal sampai ke warga daripada menjelaskan 23 tapi tidak terserap dengan baik," paparnya.
Dalam kesempatan itu Profesor Okomoto juga penasaran dengan cara Anies menghadapi beragam serangan dari lawan politiknya.
"Kami sedapat mungkin tetap fokus pada itu (tiga progam unggulan) dan kalau pun perlu ditanggapi kita lakukan dengan cara fun," ucap mantan Mendikbud itu