Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fajar Muhammad (24), pemuda warga Jati Cempaka, Jakarta Timur, tewas oleh sabetan dan tusukan senjata tajam yang dilakukan kawanan geng motor di Jakarta Timur.
Fajar sebenarnya bukan anggota geng motor, dia adalah warga biasa.
Atas kejadian ini, Polres Metro Jakarta Timur mengejar geng motor pelaku pembantaian Fajar Muhamad dan Bberhasil menangkap tujuh orang yang diangap sebagai pelaku geng motor yang meresahkan warga ini.
"Sudah ada 7 orang yang kami tangkap. Mereka adalah para pelaku yang membantai Fajar Muhamad. Informasi kami, Fajar ini ternyata adalah warga Jati Cempaka dan bukan dari kelompok geng motor," kata Kapolres Jakarta Timur, Komisaria Beaar Andry Wibowo, Selasa (23/5/2017).
Geng ini sangat sadis terhadap korbannya.
"Fajar tewas sampai penuh luka di sekujur tubuh. Sejauh ini kami juga masih dalami apakah korban juga masuk dalam kelompok geng motor atau tidak. Sebab keteranganya yang ada masih berlanjut," katanya.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, Andry mengaku, dalam waktu dekat polisi akan melakukan penyisiran di semua wilayah rawan kelompok motor. Termasuk membentuk satuan kerja khusus yang fokus menangani kelompok motor sadis tersebut.
Baca: Polisi Gelar Operasi Cipta Kondisi, Sasarannya Geng Motor yang Resahkan Warga
"Sedang kita siapkan. Satuanya berisi Intel, Reskrim, Narkoba dan Binmas. Kami akan bekerja untuk mendalami masalah yang berkembang ini. Mereka sudah berbuat onar dan mengancam kenyamanan masyatakat," katanya.
Salah satu pelaku, Pahri Kesit mengaku terdorong seniornya yang memompakan motivasi kepada dirinya untuk ikut berbuat onar.
Dari merekalah, keberanian Pahri Kesit membacok dan membunuh orang didapatkan.
"Kalau gak ikut dikira orang culun. Padahal abang-abangan udah baik juga. Jadi mau gak mau, ya ikut. Tapi saya menyesal karena ulah saya berakhir jadi gini," katanya.
Baca: Polres Metro Jakarta Timur Sikat Geng Motor yang Resahkan Masyarakat
Pahri mengaku, untuk membunuh Fajar menggunakan bambu warna hijau yang sudah mancung dengan panjang kurang lebih 1,5 meter.
Sedangkan Yusfa sebagai eksekutor membawa golok tajam. Di saat bersamaan, Cakra menghantam dengan kayu warna coklat.
"Ya sudah kami hajar dia sampai habis. Di situ saya udah gak ada takut lagi. Pokoknya puas. Tapi sekarang menyesal," tandasnya.
Pertempuran geng motor mencuat pada Sabtu lalu. Ketika itu, kelompok motor dari Tambun konvoi iring-iringan sampai ke Pondok Gede dan Jatiwaringin, Jakarta Timur. Warga yang kesal membantai mereka dengan segala cara. Termasuk mengepung dari dua kampung.
Reporter: Joko Supriyanto