TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan ride-sharing Uber turut bersikap atas peristiwa ledakan di area Halte bus Transjakarta, Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terjadi pada Rabu (24/5/2017) malam kemarin sekitar pukul 21.00 WIB.
Uber memberikan refund dengan nilai maksimum Rp 100.000 untuk semua penumpang yang melakukan perjalanan dari Kampung Melayu ke mana saja, sejak pukul 21.00 WIB pada tanggal kejadian hingga pukul 01.00 WIB dinihari pada keesokan harinya, Jumat (25/5/2017).
Menurut pernyataan Head of Communications Uber Indonesia, Dian Safitri kepada KompasTekno, setidaknya ada ratusan pengguna Uber yang melakukan perjalanan dari area Kampung Melayu pada jam-jam kritis yang disebutkan di atas.
"Kami juga berterima kasih kepada para mitra pengemudi yang mengantarkan ratusan warga dari penjemputan di wilayah tersebut untuk pulang dengan selamat," ujar Dian dalam pesan singkatnya.
Selain itu, Uber juga mengimbau masyarakat agar tak bepergian di jam-jam kritis tersebut, kecuali benar-benar perlu. Hal tersebut disampaikan melalui pemberitahuan khusus di akun Twitter @Uber_IDN.
Seperti diketahui, dua ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dipastikan berasal dari bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh dua orang. Identitas kedua pelaku masih diselidiki.
Selain menimbulkan korban jiwa, ledakan itu juga membuat halte bus Transjakarta rusak. Foto-foto dan video terkait insiden bom Kampung Melayu lantas beredar di berbagai media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.
Polisi menyatakan, ledakan bom Kampung Melayu telah memakan 15 korban, termasuk dua orang terduga pelaku peledakan yang tewas di lokasi.
Tiga polisi gugur akibat ledakan ini dan selebihnya adalah korban luka yang dirawat di empat rumah sakit di Jakarta Timur. Rincian korban luka adalah 5 polisi dan 5 warga.
Ketiga polisi yang gugur adalah Bripda Taufan, Bripda Ridho, dan Bripda Adi Nata.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Bom Kampung Melayu, Uber Beri "Refund" Rp 100.000 ke Ratusan Penumpang