TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Transjakarta (TJ) Budi Kaliwono mengatakan Halte Transjakarta Kampung Melayu tidak bermasalah.
Namun masih ada beberapa fasilitas yang harus diperbaiki.
"Halte itu sebenarnya nggak ada masalah, karena ini memang harus dikoreksi," ujar Budi, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017).
Ia pun menegaskan bahwa ledakan bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam, 24 Mei 2017, tidak terjadi di halte.
Ledakan tersebut, kata Budi, terjadi di luar halte dan berjarak 30 meter dari halte TJ.
"Ledakan itu bukan di halte, ledakan itu di luar halte, tapi berdekatan dengan halte, kira-kira mungkin 30 meter ada kali ya, menyeberangi jalur kok," katanya.
Kendati terjadi di luar halte, namun ia tidak memungkiri dampak yang ditimbulkan akibat ledakan, seperti pecahnya kaca di halte tersebut.
Namun Budi menyebut kerusakan yang ditimbulkan dari ledakan itu tidak membiat TJ merugi.
Pasalnya, jumlah biaya yang dikeluarkan TJ untuk memperbaiki fasilitas halte tersebut tidak besar.
"Impact-nya kaca pecah, besar nggak biaya? nggak, tapi tetap kita sesali aset pemerintah kok rusak," ujarnya.