TRIBUNNEWS.COM, JAKaRTA - Pasar Tradisional Kebon Bawang di Jalan Swasembada Barat XVI RT 03/14, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih tampak sepi pedagang dan pembeli, sejak pasar ini diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama PD Pasar Jaya pada Selasa (13/9/2016) lalu.
Seperti terlihat dari hasil pantauan hari ini, Selasa (30/5/2017). Beberapa pedagang mengatakan, pasar ini kini mirip kuburan saking sepinya.
Pantauan Warta Kota, sejumlah kios nampak tertutup rapat di Pasar Rakyat tersebut. Tidak hanya sepi pedagang, para pembeli yang tiba di pasar tersebut, nampak tak niat berbelanja.
Kios-kios yang tertutup rapat itu, sebelumnya sempat ditempati para pedagang kaos, alat-alat rumah tangga, dan dagangan lainnya. Di kios-kios itu, kini nampak pada bagian rolling door-nya berdebu.
"Jangankan di bulan puasa, sebelumnya bulan puasa juga sudah sudah sepi mirip kuburan," kata Udin (40), pedagang pulsa dan gorengan di Pasar Rakyat Kebon Bawang.
Udin menuturkan, sepinya pedagang lantaran para pedagang kabur dari kios Pasar Rakyat Kebon Bawang, dan pindah berdagang di bibir Jalan Swasembada Timur 21.
"Pasar Rakyat Kebon Bawang itu ditinggalkan pedagang karena adanya pasar liar di pinggir Kali Jalan Swasembada Timur 21. Tolong, ini keluhan saya harus didengar pihak Kelurahan dan PD Pasar Jaya. Semoga para pedagang yang masih bertahan di Pasar Rakyat Kebon diapakan lah sebagaimana layaknya dagang di pasar yang bukan seperti kuburan gini," kata Udin lagi.
Pedagang lainnya yang ditemui bernama Jaka (39) berharap, Pasar Rakyat Kebon Bawang, bisa ramai lagi.
Jaka menerangkan, keberadaan pedagang di pinggir kali Jalan Swasembada 21 menjadi masalah utama sepinya Pasar Rakyat Kebon Bawang.
"Tolong tertibkan sajalah pedagang liar di kali Swasembada 21 itu mas. Kasih tahu ke Lurah Kebon Bawang. Kan mereka melanggar," pintanya.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan