Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran melanda sebuah pemukiman padat penduduk Tanah Merah RT 007/07 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/6/2017).
Sejumlah warga pun semakin panik lantaran api terus membesar di lokasi.
Pantauan, isak tangis warga yang menjadi korban kebakaran membuat suasana bercampur aduk di lokasi kebakaran.
Warga di lokasi kebakaran berupaya memadamkan api, namun tak kunjung padam.
Bahkan, api terus kian membesar walau telah dibantu beberapa unit pemadam kebakaran di lokasi.
Sejumlah rumah warga yang dilalap api terpantau sudah hangus terbakar dan tak bisa untuk menyelamatkan isinya.
"Kami enggak tahu apa-apa pak, tau-tahu saya sama bapak (suami) disuruh lari saja. Saya itu awalnya enggak tahu kalau kebakaran. Rumah pas saya lihat diatasnya sudah ada asap tebal dan api. Sayanya belum bisa selamatkan apa-apa pak. Masya Allah... Mana ini masih Bulan Puasa. Bagaimana nanti berbukanya," ungkap Hamidah (31) yang selaku korban kebakaran.
Hamidah sambil menangis terisak ini akui jika saat itu dirinya tengah asik membuat kolak di dapur, untuk menu berbuka puasa bersama di rumahnya bersama keluarga.
Diakui Hamidah kembali, kedua anaknya pun tidak menyangka apabila kedimannya kini sudah hangus tidak bersisa.
"Dua anak perempuan saya masih shock Pak, apalagi saya. Ini anak saya dua-duanya bantu saya di dapur buat kolak berbuka puasa nanti. Enggak tahunya, warga sama suami sayanya teriak-teriak kayak orang kesetanan, disuruh keluar rumah. Enggak tahunya kebakaran pak! Sayanya juga kaget," ucapnya menangis.
Sementara warga lainnya, Uci (21) mengakui penyebab kebakaran belum diketahuinya dan berasal dari rumah yang mana.
Namun, dikui Uci hanya berpikiran untuk selamatkan barang-barang berharga untuk membantu Ibu dan bapaknya.
"Saya enggak tahu pak penyebabnya apa pak. Saya dari tadi cuman bantuin jualan bapak dan ibu saya nyaris kebakar pak. Tadi saya itu mau bantuin bapak dan ibu saya buka jualan Soto babat, kan mau berbuka nanti. Ini saya malah bantu angkat barang, enggak jadi jualan gara-gara kebakaran. Enggak tahu api asalnya dari mana pak," kata Eci panik sambil mengangkut barang-barang bersama ibu dan ayahnya itu di lokasi