Laporan Wartawan Wartakota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Camat Penjaringan Mohammad Andri mengungkapkan, penertiban ratusan bangunan liar di kolong Tol Sedyatmo atau kolong Tol Kalijodo, Jakarta Utara, ditunda lantaran ada kegiatan Presiden Joko Widodo.
Mendengar hal tersebut, sejumlah warga asli kolong Tol Kalijodo mengaku bersyukur serta mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.
"Batal (penertiban) beneran? Hanya karena RI satu mau ke Penjaringan? Ya kalau begitu ya bagus. Pemerintah tahu diri berarti. Jadi saya masih bisa mencari nafkah. Terima kasih deh Pak Jokowi," kata Herman (31), warga yang tengah berdagang kopi seduh, Selasa (13/6/2017).
Herman mengaku sangat kesal terhadap perilaku pihak Pemerintah Kota Jakarta Utara dan kepolisian, lantaran mengganggu ketenangan warga kolong Tol Kalijodo.
"Listrik saja enggak menyala. Sayanya susah mau seduh kopi buat pelanggan. Lagi pula, ini kan bulan puasa, enggak pantas saja apabila warga di sini ditertibkan," ujarnya.
"Kami ganggu warga lain juga enggak. Resek banget. Rumah di sini juga ditendang-tendangin sampai hancur saat ada operasi pekat malam-malam. Orang pemerintah sama polisi datang ke sini malam lalu. Saya enggak suka sama sikapnya. Sebab telah mengganggu ketenangan warga Kolong Tol Kalijodo," sambungnya.
Syukron (40), warga lainnya, mengakui kaget kala tahu pagi buta hari ini akan dilakukan penertiban bangunan liar di kolong Tol Kalijodo. Pria beruban ini pun bernapas lega, ketika mendengar informasi penertiban itu dibatalkan karena ada kegiatan Presiden di Penjaringan.
"Memang hari ini rumah-rumah di sini tadinya mau ditertibkan? Astaga. Enggak manusiawi sekali. Tapi tadi saya mendengar informasi ya kalau dibatalkan penertibannya, dikarenakan ada kegiatan pembagian sembako di wilayah Rawa Bebek, Penjaringan," tuturnya.
"Saya bersyukurlah. Kedatangan Jokowi ke Penjaringan menolong kami warga kolong Tol Kalijodo. Terima kasih saja saya. Lega, apalagi ini kan masih di bulan puasa seperti ini. Butuh tempat tinggal kami," jelasnya.