TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Bazaar dan Pasar Murah Ramadhan diadakan oleh Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI, yang diketuai Deisti Novanto, telah memasuki hari kedua.
Acara yang dilangsungkan sejak kemarin, Selasa (13/6/2016) hingga besok, Kamis (15/6/2017) ini melibatkan berbagai pelaku ekonomi daerah di beberapa daerah Nusantara. Termasuk, para pelaku seni.
"Kebudayaan yang kita miliki di Nusantara tentunya merupakan kekayaan kita sebagai negara yang memiliki ribuan pulau. Kita harus apresiasi dan menggaungkannya juga di negara sendiri," Wakil Ketua PIA DPR RI, Ibu Grace Fadli Zon menjelaskan.
Ibu Ishta Agus Hermanto menambahkan, para pelaku seni kebudayaan Nusantara seharusnya mendapat perhatian khusus masyarakat Indonesia secara luas.
"Kita apresiasi dan lestarikan dimulai dari lingkungan kita dahulu. Jangan sampai ketika negara lain mengakuinya, kita baru panik dan protes," jelas salah satu pimpinan PIA DPR RI tersebut.
Setiap hari dalam bazaar PIA DPR RI tersebut terdapat gelar kreasi yang diisi oleh berbagai pertunjukkan dari beberapa daerah di Nusantara.
"Kemarin kita membawa para penari dari Papua untuk menarikan beberapa tarian dari pulau Cendrawasih tersebut seperti Sajojo," Sekretaris Bazaar Ramadhan Ibu Aliya Baskoro Yudhoyono di gedung Nusantara II DPR RI menjelaskan.
"Lalu, juga ada tarian sasando. Sedangkan hari ini kita akan mempersembahkan tarian Saman dari Aceh serta gelar busana Batik Nusantara dan juga Nasyid," katanya lagi.
Bazaar Ramadhan PIA DPR RI ini berlangsung setiap tahun dan melibatkan lebih dari 80 UKM yang tersebar di seluruh Nusantara.
Selain Bazaar, ada juga pembagian kupon sembako yang diperuntukkan bagi para karyawan/ti yang tergabung di dalam lingkungan DPR RI guna meringankan kebutuhan Ramadhan.
"Kemarin kami melihat karyawan dan karyawati di lingkungan DPR RI, masyarakat umum antri cukup panjang membeli sembako murah. Juga kebutuhan pokok lainnya pada Pasar Murah, luar biasa animo dan antusias mereka," Lisa Robert Kardinal, Wakil Ketua Pelaksana acara ini menambahkan.