Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin memastikan kejadian pesawat Malaysia Air MH 725 rute Kuala Lumpur-Cengkareng pada Selasa (13/6/2017) malam lalu bukan karena tergelincir.
Kejadian tersebut diduga karena adanya masalah teknis (landing approach) dari pesawat MH 725 yang kini terus diperdalam Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Yang bisa kita perkirakan akibat unstable approach. Beberapa bukti di lapangan menunjukkan MH 725 tidak landing pada titik landing approach seperti biasa," kata Muhammad Awaluddin di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2017).
Cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa malam di mana hujan deras dan angin kencang juga diperkirakan bisa menjadi penyebab kejadian MH 725.
"Bisa saja cuaca malam itu yang ekstrem mengakibatkan jarak pandang terganggu, atau potensi terjadinya crosswinds, ada hantaman angin baik sisi berlawan ataupun samping," kata Muhammad Awaluddin.
Sebelumnya, pesawat Malaysia Air MH725 rute Kuala Lumpur-Jakarta mengalami pecah ban di runway utara Bandara Soekarno-Hatta.
Akibat kejadian ini, PT Angkasa Pura II (Persero) menerbitkan to Airmen atau NOTAM oleh Kantor NOTAM yang menyatakan runway utara ditutup.
Penutupan akibat sebagian area terhalang oleh pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH725 rute Kuala Lumpur - Jakarta.
Dapat disampaikan pesawat MH 725 mengalami pecah ban setelah mendarat dan tengah menuju apron di mana penyebab pecah ban akan dapat diketahui setelah dilakukan investigasi oleh pihak berwenang.
Saat ini proses evakuasi pesawat Boeing 737-800 Next Generation tersebut tengah dilakukan oleh unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadan Kebakaran (PKP-PK) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Adapun sebanyak 61 penumpang telah turun dari pesawat dan dengan bus menuju Terminal 2D kedatangan.
Seperti diketahui bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi dengan dua runway, oleh sebab itu selama runway utara ditutup maka take off dan landing pesawat dilakukan melalui runway selatan.
Penutupan runway utara selama kurang lebih 1 jam ini diharapkan tidak terlalu mengganggu operasional penerbangan secara keseluruhan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.