TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera dipindahkan dari Rutan Mako Brimob ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) LP Cipinang menyusul keputusan majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta mencabut banding perkara penistaan agama atas permohonan jaksa dan penasihat hukum Ahok.
Perkara banding Ahok tercatat di nomor 117/PID/2017/PT DKI Tahun 2017. Dalam putusan pencabutan perkara itu pada Selasa (13/6/2017), Iman Sungudi selaku hakim ketua, dengan anggota hakim, Elang Prakoso, Daniel Dalle Pairunan, I Nyoman Sutama, dan Achmad Yusak.
Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Dicky Oktavia mengaku belum menerima penetapan pencabutan banding kasus penistaan agama itu.
Namun, setelah penetapan pencabutan banding diterima, pihak kejaksaan akan mengeksekusi dan menentukan lembaga pemasyarakatan tempat Ahok ditahan.
"Kami belum mendapat surat penetapan. Jika JPU sudah dapat (penetapan pencabutan banding), kami segera mengeksekusi ke LP Cipinang," kata Dicky.
Baca: Beraksi di 23 Lokasi, Komplotan Lampung Raup Rp 1,1 Miliar
Mantan gubernur DKI Jakarta itu sempat mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang setelah dihukum selama dua tahun penjara karena dinyatakan bersalah oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada Selasa (9/5/2017) atas kasus dugaan penodaan agama.
Namun mantan bupati Belitung Timur itu dipindah dari Rutan Cipinang ke Mako Brimob berselang satu hari kemudian.
Alasan pemindahan karena kenyamanan penghuni rutan. Sebab, pendukung suami Veronica Tan itu memadati depan Rutan Cipinang meminta dibebaskan.
Sampai saat ini, penasihat hukum Ahok masih menunggu pemberitahuan resmi mengenai keputusan majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta mencabut banding perkara penistaan agama atas permohonan jaksa dan penasihat hukum Ahok.
"Kami belum mendapatkan informasi resmi dari Pengadilan Tinggi terkait dikabulkannya permohonan banding. Tetapi, kami dan pihak kejaksaan sudah mencabut banding secara resmi," kata penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama, Fina.
Ahok Menulis Buku
Selama satu bulan lebih, Ahok mendekam di Mako Brimob. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mengisi waktu. Meskipun berada di balik jeruji penjara, namun, ini tak menghalangi dia berkontribusi bagi negara ini. Belakangan, dia sedang menulis buku buah dari pemikiran.
"Kegiatan rutin menulis buku," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, Ahok selalu menjaga kebugaran tubuh secara rutin dengan cara berolahraga. Tak hanya itu, ayah tiga orang anak itu juga mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sehingga terlihat dari keadaannya yang baik dan sehat, walaupun kehidupannya terkungkung di hotel prodeo.
"Keadaan Pak Ahok baik dan sehat. Selama di sana, dia membaca al-kitab dan sering berolahraga," tambahnya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok usai dilantik menjadi gubernur definitif.
Saat bertemu Ahok, Djarot melaporkan sejumlah perkembangan pembangunan yang berhasil dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Biasa kerja. Evaluasi kerja, laporan. Ada beberapa yang harus kita selesaikan," kata Djarot.
Djarot pun melaporkan tentang Jakgrosir dan sudah diresmikannya teknologi CAS, controlled atmosphere. Ahok kata Djarot juga bertanya soal kelanjutan pembangunan masjid di Taman Kalijodo, Jakarta Utara.
"Terus kemudian beliau tanya bagaimana kelanjutan pembangunan masjid di Kalijodo. Saya sampaikan masih on schedule, Insya Allah tanggal 5," kata Djarot.
Tak hanya itu, Ahok juga berharap pembangunan yang sudah dijadwalkan bisa segera dikebut.
"Kemudian bagaimana dengan penyelesaian Simpang Susun Semanggi, on schedule tanggal 17. Terus koridor 13 dia tanyakan juga, saya sampaikan, masih ada beberapa perbaikan. Jadi kita kebut," kata Djarot. (gle/why/wly)