TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Royanida (35) tak kuasa menahan air mata melihat anaknya NW (15) diciduk aparat kepolisian. NW, salah satu dari 93 anak diamankan saat operasi cipta kondisi di bilangan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017) dini hari.
Setelah menerima informasi penangkapan, wanita yang bertempat tinggal di Meruya, Jakarta Barat itu mendatangi Mapolres Metro Jakarta Pusat. NW menghubungi via telepon mengabari hal tersebut.
"Dia sahur kok masuk kayak ini. Dia biasa setiap berangkat tak pernah tak cium tangan. Kemanapun dia pergi salim," kata Royanida, kepada wartawan, Selasa (20/6/2017).
Dia menjelaskan, sejak ayah kandung NW meninggal 6 tahun lalu, perilaku anak sulungnya labil. Bahkan NW sempat tidak naik kelas saat duduk di bangku kelas IX SMP. Dia merasa kebingungan mendidik dua orang anak tanpa suami.
Royanida yang biasanya berdagang takjil ini, tidak memiliki pekerjaan tetap. Terkadang dirinya membantu masak dan menjadi buruh cuci. Bebannya semakin berat ketika mengetahui bahwa anaknya juga diamankan.
"Dari kecil sudah takut sama ayahnya. Jadi pas ayahnya enggak ada, anaknya jadii begitu. Setelah ayahnya gak ada (meninggal) kok malah seperti itu? Ya Allah," tambahnya.