TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai Ditemukannya 12 calon penumpang yang memiliki tiket palsu dan hendak berangkat dari Stasiun Pasar Senen menuju Kutoarjo, Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 1 Suprapto mengatakan pihaknya telah meminta keterangan pada mereka terkait siapa yang menjual tiket bodong tersebut.
"Kita minta keterangan dari mana yang bersangkutan bisa mendapatkan tiket palsu?," ujar Suprapto, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017).
Ia menjelaskan, 12 calon penumpang itu mengaku mendapatkan tiket tersebut dari teman mereka.
Saat ini, kata Suprapto, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
"Menurut pengakuan, mereka (mengaku) beli dari teman, tapi kita saat ini masih dalam tahap penyelidikan," jelasnya.
Suprapto pun menambahkan, status ke-12 calon penumpang itu masih sebagai korban.
Tahap pemeriksaan juga masih dilakukan oleh petugas keamanan stasiun.
"Saat ini kita masih anggap mereka (sebagai) korban, (tadi yang periksa mereka) petugas keamanan stasiun," katanya.
Setelah tiket yang mereka bawa diketahui palsu, para calon penumpang itu pun tidak dapat melakukan perjalanan ke Kutoarjo lantaran tiket kereta api 'asli' telah habis terjual.
"Berhubung tiket sudah habis, mereka nggak bisa naik (kereta api untuk mudik)," pungkasnya.
Sebelumnya, PT KAI DAOP 1 Stasiun Pasar Senen menemukan sebanyak dua kali kasus tiket palsu yang dimiliki oleh total 12 orang, pada Jumat, 23 Juni 2017.
Peristiwa pertama terjadi pada pukul 05.25 WIB yang melibatkan 9 orang penumpang.
Kemudian, kejadian tersebut kembali terulang kedua kalinya pada hari yang sama namun waktu yang berbeda.
PT KAI menemukan 3 orang calon penumpang yang membawa tiket serupa.
Peristiwa kedua itu terjadi pada 'jam lelah', yakni menjelang pergantian hari, pukul 23.20 WIB.