News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2017

Tradisi Hantaran Rantang yang Dirindukan saat Lebaran di Kampung Sawah

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Rahmaddin Afif (72) menerima kunjungan dari keluarga saat Lebaran hari kedua, Senin (26/6/2017) di pendopo rumahnya di Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat.

LAPORAN WARTAWAN TRIBUNNEWS.COM, THERESIA FELISIANI

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Setiap wilayah punya kekhasan masing-masing saat menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Begitu juga yang terjadi di Kampung Sawah, Bekasi. Sebuah pemukiman warga yang ‎kental dengan nuansa toleransi dan kebhinekaan.

Warga Kampung Sawah mayoritas beretnis Betawi. Berbeda dengan daerah Betawi lainnya yang memeluk agama Islam.

Masyarakat Betawi di Kampung Sawah ‎justru hidup rukun dan damai dengan tiga pemeluk agama, yakni Katolik, Protestan dan Islam.

Walau berbeda keyakini, kerukunan umat beragama di Kampung Sawah sudah tersohor kemana-mana.

‎KH Rahmaddin Afif (72) warga asli Kampung Sawah mengatakan Lebaran di Kampung Sawah tidak jauh berbeda dengan Lebaran di tempat lain.

Warga disini mengisi waktu Lebaran dengan saling bersilaturahmi sa‎tu sama lain. Keluarga yang berbeda kekayinan pun saling kunjung mengucapkan Selamat Lebaran.

"Lebaran di sini ya sama saja dengan Lebaran di tempat lain. Silaturahmi saling kunjung, makananya juga sama dan yang pasti disini makanan khas Betawi," ucap ‎KH Rahmaddin Afif yang akrab disapa Abah saat ditemui Tribunnews.com di rumahnya, Senin (26/6/2017) kemarin.

Ditanya apa yang berbeda antara Lebaran dulu dengan sekarang? Abah menjawab seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, Lebaran kini makin praktis.

Abah mencontohkan, jaman dulu warga Kampung Sawah banyak yang sibuk membuat dodol serta kue olahan sendiri. Namun sekarang banyak yang sudah membeli di toko kue karena lebih praktis.

Selain itu, Lebaran jaman dulu juga ada tradisi hantaran rantang kini tradisi itu juga kian hilang tergerus zaman.

"Dulu orang disini kalau Lebaran sibuk bikin dodol, bikin kue, sekarang banyak yang beli karena lebih praktis. Lalu dulu kalau silaturahmi ada hantaran rantang, sekarang sudah jarang," ucap Abah.

Abah menceritakan, dulu setiap kali Lebaran dia selalu menyuruh anak-anaknya untuk memberikan hantaran rantang berisi makanan khas Lebaran bagi keluarga dan tetangga yang beragama Protestan dan Katolik.

Sebagai balasannya, setiap kali Natal, tetangga d‎an keluarga yang beragama Protestan dan Katolik juga memberikan hantaran parcel bagi Abah. Kini tradisi itu kian langka dan tergerus zaman.

"Lebarannya sama saja, yang beda dulu tu ada hantaran rantang. Tapi sekarang sudah jarang," singkat Abah.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini