Dia juga meminta agar penyebar ujaran kebencian lainnya ikut diringkus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara, Ketua Paguyuban Pemangku Seni Budaya Bekasi (Pangsi) Drahim Sada, menyayangkan adanya ujaran kebencian yang dilayangkan oleh perantau asal Bojonegoro itu.
Apalagi, kata dia, BI telah mengontrak dan mencari kehidupan dengan bekerja di Bekasi.
"Dia bilang Bekasi banyak kontrakan kayak kuburan, padahal dia sendiri tinggal di kontrakan juga," ucap adik Damin Sada ini.
Meski begitu, kata dia, ujaran yang dilayangkan oleh BI bisa menjadi kritikan bagi kepala daerah setempat, dalam hal ini Wali Kota Bekasi dan Bupati Bekasi, agar menyediakan lapangan pekerjaan.
Dengan demikian, tenaga pekerja asal Bekasi bisa diserap maksimal di perusahaan setempat.
"Kalau dilihat lulusannya, banyak juga kok yang lulusan SMA/SMK asal Bekasi, seperti perantau yang mencari kerja di Bekasi. Jadi, jangan menghina seenaknya warga Bekasi lulusan SMP atau SMA," imbuhnya. (*)