TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hermansyah (46) ahli IT Institut Tehnologi Bandung (ITB), korban pengeroyokan di Jalan Tol Jagorawi Minggu (9/7/2017) dinihari, akhirnya dipindahkan ke RSPAD Gatot Subtoro, Jakarta Pusat, Minggu malam sekira pukul 20.30.
Pemindahan Hermansyah ke RSPAD Gatot Subroto diiringi sejumlah kerabat dan laskar FPI serta dikawal pihak kepolisian.
Hal itu dikatakan rekan Hermansyah, Teuku Gandawan kepada wartawan Minggu malam.
"Pemindahan perawatan ke RSPAD Gatot Subroto merupakan hasil keputusan bersama," kata Teuku.
Ia juga tak menampik faktor keamanan menjadi salah satu alasan disamping ketersediaan alat yang lebih memadai di RSPAD Gatot Subtroto.
"Faktor kemanan yang jadi tugas aparat memang paling mudah dirawat dk RSPAD. Kalau di RS Hermina, kami juga yang mikirin, dan kami gak mau ambil alih tugas pengamanan aparat," katanya.
Seperti diketahui Hermansyah dikeroyok dan dianiaya sekelompok orang atau sekitar 5 pelaku, di ruas Tol Jagorawi di KM 6, Jakarta Timur, Minggu dinihari.
Salah satu pelaku diketahui membawa senjata tajam dan menusuk serta membacok korban.
Karenanya dengan kondisi luka parah dan bersimbah darah, Hermansyah dilarikan istrinya dengan Avanza warna putih yang mereka kendarai ke RS Hermina, Depok.
Pjs Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus menegaskan pihaknya belum dapat memastikan dan menyimpulkan apakah pengeroyokan dan penganiayaan sekelompok orang terhadap Hermansyah ini adalah murni tindakan kriminal atau ada motif politis lain, seperti akibat pernyataan Hermansyah yang mengatakan bahwa chat mesum Imam Besar FPI Habib Rizieq dengan Firna Husein adalah hoax.
"Untuk motifnya, apakah terkait dengan pernyataan korbantersebut atau tidak, masih dalam penyelidikan dan didalami. Penyelidikan motif ini akan dilakukan penyidik Polres Jakarta Timur," kata Firdaus, Minggu.
Sebab kata dia, meski Hermansyah dirawat di RS Hermina Depok, peristiwa kejadian penganiayaan terhadap Hermansyah terjadi di wilayah Jakarta Timur.
"Keluarga korban juga telah membuat laporan di Polres Jakarta Timur dan dimintai keterangannya di sana," kata Firdaus.
Meski begitu kata Firdaus pihaknya sempat membantu melakukan pemeriksaan saksi dan pengecekan TKP saat mendapat informasi adanya korban penganiayaan luka senjata tajam yang bersimbah darah masuk ke RS Hermina Depok, Minggu dinihari.
Firdaus menuturkan dari hasil pemeriksaan saksi dan cek TKP tersebut, diketahui bahwa saat kejadian Hermansyah yang mengendarai mobil Avanza B 1086 ZFT putih bersama istrinya Irina, juga beriringan dengan mobil yang dikendarai adiknya.
"Pada hari Minggu 9/7/2017 sekitar jam 04.00, korban dan adiknya menggunakan 2 mobil dari arah Jakarta bermaksud pulang ke Depok. Korban menggunakan mobil Toyota Avanza B 1086 ZFT," kata Firdaus, Minggu (9/7/2017).
Ketika iringan mobil berjalan pulang, di Tol Jagorawi mobil yang dikendarai adiknya kejar-kejaran dan saling pepet dengan mobil sedan. "Sehingga mobil adiknya kesenggol dan korban berinisiatif membantu adiknya dengan mengejar mobil sedan tersebut," kata Firdaus.
Namun dari arah belakang ada mobil Honda Jazz yang merupakan teman dari pengendara mobil sedan yang memepet mobil adik korban.
"Sekitar KM 6 Tol Jagorawi mobil korban disuruh menepi oleh pelaku kemudian korban oleh pelaku disuruh membuka pintu," katanya.
Setelah korban turun langsung diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar 5 orang. "Dan seorang diantaranya menggunakan sajam setelah itu para pelakunya melarikan diri," tambah Firdaus.
Akibat kejadian tersebut, katanya, korban terluka di bagian kepala, leher dan tangan. Lalu korban menyender di jok mobil dan sempat ditolong oleh petugas Jasa Marga kemudian korbandibawa ke RS Hermina Depok.
Tindakan kepolisian, kata Firdaus, mengecek korban di RS Hermina, melakukan cek TKP, memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.
"Semuanya kami lakukan dengan berkoordinasi bersama Polres Metro Jakarta Timur. Sebab lokasi kejadian masuk wilayah Jakarta Timur," kata Firdaus.(bum)