News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ngamuknya Ahok, Rosi: Sayangnya, Buat Media Itu Santapan yang Paling Legit

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Photobooth yang disediakan pihak penyelenggara acara Peluncuran dan Bedah Buku Ahok Di Mata Mereka di salah satu sudut Ballroom Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi mengaku 'deg-degan' tiap lihat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 'ngamuk' di Balai Kota DKI.

Hal itu disampaikan saat dirinya menghadiri acara Peluncuran dan Bedah Buku 'Ahok Di Mata Mereka' yang digelar di Hotel Pullman.

"Saya suka deg-degan kalau udah lihat di Balai Kota ya, (dia) udah ngamuk, balik lagi, ngamuk lagi, balik lagi," ujar Rosi, di Hotel Pullman, Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).

Kendati demikian, sikap Ahok tersebut memang menjadi santapan empuk bagi para awak media.

Perilaku mantan Bupati Belitung Timur itu memang sangat ditunggu media lantaran Ahok merupakan seorang 'Rating Maker'.

"Unfortunately (sayangnya), itu buat kamera dan buat media online, santapan yang paling legit," tegas Rosi.

Rosi pun kemudian menyebut Ahok memang sosok yang menjadi magnet bagi media, namun tentunya luapan kemarahan Ahok yang selalu dilakukan secara spontan itu haris dijaga stabilitasnya.

Sehingga resiko adanya pelaporan atau hal buruk yang bisa saja dicari oleh lawan politik untuk menjatuhkannya, dapat diminimalisir.

"Jadi satu sisi, dia adalah magnet buat kamera, tapi di sisi lain kalau tidak bicara kapan harus berhenti (bicara), ya (Pak Ahok) bisa punya resiko," kata Rosi.

Dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku tersebut, hadir pula istri Ahok yakni Veronica Tan, Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan istrinya Happy Farida, Penasehat Hukum Ahok yakni I Wayan Sudirta dan Humphrey Jemat, Politisi Partai Golkar Nusron Wahid, , serta Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini