TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Identitas mayat perempuan yang ditemukan di di bawah Jembatan Grand Depok City (GDC), Pancoran Mas, Depok, Kamis (20/7/2017) sore diketahui.
Ia bernama Yeni Maharani (26) warga RT 03/03, Kelurahan kali Mulya, Cilodong, Depok.
Polisi menduga kuat Yeni merupakan korban pembunuhan.
Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus menuturkan indikasi tersebut tampak jelas setelah pihaknya melakukan identifikasi atas jenazah korban dan memeriksa lokasi kejadian.
Saat ditemukan tergeletak di sisi sungai Ciliwung, kata Firdaus, jenazah mengenakan kaos warna putih lengan panjang dan celana jeans biru.
Hasil identifikasi jenazah, katanya, korban ditemukan dengan posisi terlentang, dimana tangan, jari-jari, dan kaki masih lemas atau belum kaku.
Hal ini menandakan korban belum lebih dari satu hari meninggal dunia.
"Lalu kondisi mulut korban terbuka, mata korban melotot, terdapat cekungan di leher yang diduga akibat cekikan, lidah korban tergigit, keluar cairan kuning kecoklatan dari mulut dan cairan bening dari vagina," kata Firdaus, Kamis.
Hal ini mengindikasikan kuat, Yeni yang diketahui seorang ibu rumah tangga, merupakan korban pembunuhan.
"Lalu punggung korban lebam, serta punggung tangan kanan juga lebam. Selain itu diketahui gigi korban memakai behel," kata Firdaus.
Menurutnya di sekitar lokasi jenazah pihaknya menemukan sejumlah barang milik korban yang akan dijadikan barang bukti.
"Yakni satu buah Hand phone Samsung, sandal jepit warna putih serta dompet warna coklat motif kotak-kotak," kata Firdaus.
Menurut Firdaus pihaknya sudah memeriksa tiga saksi dalam kasus ini yakni Arif Perdana Putra (19) dan Nabhan Naufal (16), keduanya warga Gang Bakti RT 2/2 Kelurahan Depok, Pancoran Mas, Kota Depok yang pertama kali melihat jenazah korban.
Serta Dodi Sutardi ketua rt setempat yang menerima laporan dari Arif dan Naufal, lalu meneruskannya ke polisi.
"Korban saat ini kami bawa ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi," kata Firdaus.
Pihaknya kata Firdaus masih mendalami kasus ini terutama untuk menemukan kemungkinan pelaku pembunuhan serta motifnya.
"Kami juga akan mencari saksi-saksi tambahan untuk mengungkap kasus ini," katanya.
Dari keterangan keluarga untuk sementara kata Firdaus Yeni diketahui sudah menikah dan suaminya adalah Suhartanto.
Korban terakhir kali terlihat keluarga, Rabu (19/7/2017) sore.
Seusai magrib, Yeni meninggalkan rumahnya di Kalimulya, Cilodong, hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan GDC.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Polisi : Ada Bekas Cekikan di Leher Jenazah Yeni Maharani