TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya akan mengerahkan polisi wanita (polwan) bersepatu roda untuk menyisir pelanggar trotoar di Jakarta.
Pasalnya, saa ini trotoar kerap digunakan pedagang kaki lima untuk berjualan dan jadi jalur pengendara roda dua.
Sebagai contoh, sejumlah pejalan kaki yang baru keluar dari Stasiun Tanah Abang yang harusnya berjalan di atas trotoar, terpaksa berbagi dengan kendaraan roda dua.
Pedagang makanan, hingga pakaian mendirikan lapak dagangannya di atas trotoar tersebut. Trotoar di Kebon Sirih juga kerap digunakan kendaraan roda dua saat jam pulang kantor.
Dari hasil razia polisi pada 17-21 Juli 2017, terdapat 5.644 kendaraan roda dua yang melawan arus di trotoar.
Untuk benar-benar mensterilkan trotoar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Polda Metro Jaya akan menggelar operasi tertib trotoar pada Agustus mendatang.
Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Miyanto mengatakan, akan mengerahkan polisi wanita bersepatu roda dua.
Mencontoh yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam menertibkan trotoar.
"Kalau memang positif kenapa tidak (meniru Surabaya). Kita juga sudah ada kan' polwan yang bersepatu roda. Pada hari bebas kendaraan bermotor juga ada," ujar Miyanto di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017).
Partisipasi masyarakat juga perlu dengan menegur pengendara roda dua yang melintas di trotoar. Contohnya saat Aktivis Koalisi Pejalan Kaki menghadang pengendara yang menerobos trotoar di depan di Jalan Casablanca, Jakarta, Jumat (21/7/2017). Aksi tersebut untuk mengedukasi pengendara agar menghormati hak pejalan kaki di trotoar
"Saya terima kasih dengan aksi itu, mengingatkan kita semuanya agar peduli hak pejalan kaki yang selama ini banyak disalahartikan," ucap Miyanto.